Gorontalo, (Antara News) - Sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Gorontalo menggunakan kemasan produk ramah lingkungan untuk menekan tingginya jumlah produksi sampah plastik.

Salah satunya usaha Abon Ikan Lira di Desa Dulamayo, Kecamatan Bongomeme, yang dikelolah pengusaha Irawaty Farid Malik, yang mengatakan bahwa kemasan juga menjadi salah satu hal penting untuk membangun kesan yang baik agar bisa dibanggakan pada saat menarik minat konsumen.

"Oleh sebab itu, saya lebih memilih untuk menggunakan kemasan yang ramah lingkungan sebagai wadah untuk menyajikan olahan ikan yang telah diproduksi," ungkapnya.

Menurutnya, melalui hal tersebut juga dirinya dapat terus mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada setiap konsumen setianya.

"Karena jika kita masih belum memiliki kesadaran terhadap bahaya plastik bagi lingkungan dan belum bijak dengan tetap memproduksi sampah plastik dengan jumlah yang cukup besar, secara tidak langsung kita dapat merusak alam," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa produksi sampah plastik yang dihasilkan manusia itu selalu berujung dibuang ke laut, sedangkan di laut ada biota yang menjadi bahan utama pembuatan abon ikan lira miliknya.

"Jika lautnya tercemar itu artinya biota juga ikut menjadi tidak sehat, karena sudah terkontaminasi dengan sampah, bahkan populasinya akan berkurang karena lingkungan tempat tinggalnya yang sudah dicemari oleh berbagai bahan kimia yang dibawa oleh sampah," ujarnya.

Oleh sebab itu, dirinya lebih memilih kemasan yang dapat digunakan kembali bagi para konsumen untuk memanaskan makanan di dalam oven ataupun menjadi tempat untuk menyimpan makanan serta bumbu dapur.

Sementara Pelaku usaha Soba Padu, di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Kasmuning Dako, juga mengaku bahwa kesehatan konsumen juga penting dalam menyajikan produk agar laku terjual di pasaran.

"Sudah ada imbauan dari Dinas Kesehatan tentang bahaya mengonsumsi makanan yang dibungkus dalam waktu lama menggunakan kertas nasi," katanya.

Itulah mengapa saat ini dirinya sudah tidak menggunakan lagi lapisan kemasan dari kertas nasi dan menggantinya dengan kertas berwarna putih yang lebih baik dan sehat.

"Selain lebih mementingkan kesehatan konsumen tentunya dengan hal itu juga dapat meningkatkan kualitas produk soba padu yang saya miliki," tutupnya.

Pewarta: Hence Paat

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019