Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah pedagang kain di Kota Gorontalo mengaku penjualan gorden yang berfungsi mempercantik rumah, ternyata hingga pertengahan bulan ramadhan masih lesu.

"Pembeli sepi ramadhan kali ini, sehari paling banyak hanya ada dua atau tiga pembeli. Padahal tahun kemarin dagangan saya laris manis," kata salah seorang pedagang gorden di kompleks pertokoan, Mutu (45), Selasa.

Menurutnya, dalam sehari omset penjualannya paling tinggi hanya Rp1,7 juta per hari, sedangkan pada ramadhan tahun 2013 bisa mencapai Rp3 juta setiap hari.

"Itupun tidak setiap hari omsetnya sebesar itu, malah ada beberapa hari tidak ada pembeli satu pun," ungkapnya.

Gorden siap pakai yang dijualnya dipasok dari Kota Manado, Sulawesi Utara dan Surabaya yang dipesan beberapa bulan sebelum ramadhan tiba.

Harga setiap gorden berbeda tergantung jenis bahan kain yang digunakan serta ukurannya.

Harga paling murah adalah Rp50 ribu dengan ukuran lebar satu meter dan panjang dua meter. Sementara yang paling mahal adalah Rp200 ribu per lembar, dengan lebar dua meter dan panjang 2,40 meter dan menggunakan bahan yang lebih lembut.

Lesunya penjualan gorden itu juga dialami pedagang lainnya, Kasmir yang berdagang di areal Pasar Senggol Kota Gorontalo.

"Kami baru dua hari buka lapak di sini, tapi yang datang hanya warga yang membeli asesoris gorden. Sedangkan yang beli gorden belum ada," katanya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014