Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Ajakan rekonsiliasi Jokowi dan kesediaan Prabowo untuk bertemu dinilai merupakan bentuk pendidikan dan kedewasaan politik yang penting pada era demokrasi, keduanya mempriotritaskan kesatuan dan persatuan bangsa di atas kepentingan golongan dan politik.

"Pendidikan politik yang disampaikan oleh kedua capres ini adalah pertama dengan lemahnya institusi penyelenggara dan pengawas pemilu, maka peran kontestan semakin penting untuk meyakinkan konstiutennya bahwa kontestasi harus diselesaikan di bilik suara dan tidak di tempat lain," kata Dosen Komunikasi Politik UNPAD Bandung Kunto Adi Wibowo, dalam keterangan tertulisnya.

Kedua, lanjut dia, gesekan di akar rumput dengan isu agama, ras dan bahkan komunisme membutuhkan suri tauladan dari para capres dan cawapres, bahwa semua isu yang berpotensi memecah-belah bangsa harus dihentikan dan digantikan dengan bagaimana mengarahkan energi di akar rumput demi partisipasi politik yang positif.

Sedangkan yang ketiga katanya mesin-mesin oligarki serta elit plitik di balik kedua capres yang bertaruh habis-habisan untuk memenangkan jagoannya perlu disadarkan bahwa jagonya kini lebih memilih keutuhan bangsa daripada kepentingan segelintir kelompok.

Hal senada disampaikan oleh Pengamat Politik dan Dosen Jurusan Politik, FISIP Universitas Syiah Kuala, Aryos Nivada, ia menilai bahwa langkah rekonsiliasi merupakan bagian dari tahap awal serta pondasi penting membangun hubungan dan keterlibatan aktif dalam membawa perubahan dan kemampanan segala sektor baik politik, ekonomi, dan lainnya.

Ia mengatakan tindakan dari Joko Widodo dan Jusuf Kalla mewujudkan langkah rekonsiliasi merupakan cerminan dari kedewasaan berpolitik serta sikap negarawan keduanya.

Hal tersebut lanjut dia penting dan patut di catat bahwa rekonsiliasi mempermudah kerja-kerja melayani rakyat dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai seorang presiden dan wakil presiden di kepemerintahan jika mereka berdua terpilih pada 22 Juli 2014 berdasarkan hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum.

Pemilu presiden 2014 diikuti oleh dua pasang calon yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014