Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah pedagang di Pasar Senggol, Kota Gorontalo, mengeluhkan turunnya omset selama berjualan di lokasi tersebut sejak dibuka Sabtu (19/7).

"Pengunjung juga belum terlalu ramai, omset saya menurun hingga 50 persen dibandingkan ramadhan tahun lalu," kata salah seorang pedagang pakaian, Farida, Senin.

Ia mengungkapkan pada tahun 2013, sebelum Pasar Senggol resmi dibuka ia telah lebih dulu berjualan dan langsung diburu pembeli dari berbagai wilayah.

"Padahal harga barang yang saya tawarkan masih di bawah harga toko, tapi tetap saja pembeli seperti kurang tertarik," tambahnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan pedagang lainnya, Anto (45) yang menawarkan dagangan berupa gorden dan taplak meja.

Menurutnya penurunan omset dagangannya kemungkinan besar karena warga lebih suka menjahit gorden dengan model berbeda dan memilih bahan sesuai selera.

"Saya jual gorden hanya satu model tapi bahannya bervariasi. Sehari hanya bisa menjual paling banyak lima lembar gorden saja," imbuhnya.

Sementara itu sejumlah warga mengakui jika daya tarik Pasar Senggol saat ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Saya ke pasar itu hanya jalan-jalan saja, tidak sampai membeli karena barang yang ditawarkan rata-rata sama seperti barang tahun sebelumnya," ungkap salah seorang warga, Irawati Abdul.

Ia mencontohkan barang seperti sandal, sepatu, taplak meja dan baju masih didominasi model-model lama sehingga ia lebih berminat membeli di toko.

Ibu tiga anak itu juga mengeluhkan mahalnya tarif parkir yang mencapai lima hingga sepuluh ribu rupiah untuk sepeda motor, serta Rp20 ribu untuk mobil.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014