Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, menyalurkan zakat fitrah pada ratusan fakir miskin di daerah itu, Kamis.
Ia mengatakan, masing-masing penerima mendapatkan zakat fitrah sebesar Rp70 ribu yang diterima langsung di rumah dinas bupati, setelah melaksanakan buka puasa bersama dan mengikuti doa perayaan malam pasang lampu "tumbilotohe" pada H-3 jelang lebaran Idul Fitri.
"Zakat fitrah ini dikumpulkan dari para aparatur di seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD)," ujar bupati.
Aparatur Sipil Negara diwajibkan membayarkan zakat fitrah yang dikumpulkan melalui Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) bekerja sama dengan bagian ekonomi sosial (eksos) pemerintah daerah.
. Sedangkan bagi pegawai tidak tetap (PTT) maupun honor daerah tidak diwajibkan, mengingat penghasilannya masih tergolong sangat kecil hanya sebesar Rp850 ribu per bulan.
Bupati mengaku, penyaluran sengaja dipusatkan di rumah dinasnya, sebagai usaha pemerintah daerah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya kaum dhuafa.
Mereka yang berhak menerima, didatangkan dari setiap desa khususnya di wilayah kecamatan terdekat, seperti Kecamatan Kwandang dan Tomilito.
"Menyantuni fakir miskin harus terus membudaya di lingkungan pemerintah daerah, sehingga aparatur tidak hanya terbiasa berbagi dengan kaum kecil namun akan terbiasa membersihkan penghasilannya sebagai umat dengan gemar bersedekah," ujar bupati.
Sementara itu, Taufik Hasan, warga penerima zakat fitrah mengaku bangga terhadap program pemerintah daerah tersebut sebagai bentuk perhatian nyata kepada masyarakat, apalagi penyalurannya sangat teratur dan tidak berdesak-desakan.
"Kami berharap, penyaluran ini akan terpusat seperti ini agar dapat tepat sasaran dan bisa menjangkau seluruh keluarga kurang mampu di daerah ini," ungkap Taufik.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Ia mengatakan, masing-masing penerima mendapatkan zakat fitrah sebesar Rp70 ribu yang diterima langsung di rumah dinas bupati, setelah melaksanakan buka puasa bersama dan mengikuti doa perayaan malam pasang lampu "tumbilotohe" pada H-3 jelang lebaran Idul Fitri.
"Zakat fitrah ini dikumpulkan dari para aparatur di seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD)," ujar bupati.
Aparatur Sipil Negara diwajibkan membayarkan zakat fitrah yang dikumpulkan melalui Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) bekerja sama dengan bagian ekonomi sosial (eksos) pemerintah daerah.
. Sedangkan bagi pegawai tidak tetap (PTT) maupun honor daerah tidak diwajibkan, mengingat penghasilannya masih tergolong sangat kecil hanya sebesar Rp850 ribu per bulan.
Bupati mengaku, penyaluran sengaja dipusatkan di rumah dinasnya, sebagai usaha pemerintah daerah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya kaum dhuafa.
Mereka yang berhak menerima, didatangkan dari setiap desa khususnya di wilayah kecamatan terdekat, seperti Kecamatan Kwandang dan Tomilito.
"Menyantuni fakir miskin harus terus membudaya di lingkungan pemerintah daerah, sehingga aparatur tidak hanya terbiasa berbagi dengan kaum kecil namun akan terbiasa membersihkan penghasilannya sebagai umat dengan gemar bersedekah," ujar bupati.
Sementara itu, Taufik Hasan, warga penerima zakat fitrah mengaku bangga terhadap program pemerintah daerah tersebut sebagai bentuk perhatian nyata kepada masyarakat, apalagi penyalurannya sangat teratur dan tidak berdesak-desakan.
"Kami berharap, penyaluran ini akan terpusat seperti ini agar dapat tepat sasaran dan bisa menjangkau seluruh keluarga kurang mampu di daerah ini," ungkap Taufik.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014