Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Perayaan lebaran ketupat di di Kabupaten Gorontalo, membuat jalur Limboto-Gorontalo tepatnya ruas jalan "by pass" kampung jawa, Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat hingga Kecamatan Isimu lalu lintas sangat padat namun lancar.
Pantauan Antara, Senin, antrian kendaraan roda dua maupun empat di jalur ini terjadi sejak pukul 10.00 Wita, di mana arus kedatangan dari wilayah utara, Kabupaten Gorontalo Utara dan Barat, Kecamatan Paguyaman menuju pusat pelaksanaan tradisi lebaran ketupat di kampung jawa, Desa Yosonegoro hingga saat ini terus terjadi.
Jalur jalan by pass yang sudah diberlakukan dua arah, masing-masing dibuat dua lajur dari arah Kota Gorontalo dan sebaliknya, tetap saja dipadati kendaraan bermotor maupun mobil yang membawa pengunjung ke beberapa titik pelaksanaan tradisi lebaran ketupat di kabupaten ini maupun yang sekedar melintasi jalur utama ini.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gorontalo, AKBP Budi Setiyawan di Limboto mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 250 personel untuk pengamanan lebaran ketupat di dua wilayah hukumnya, terbagi atas 200 personel disiagakan di Kabupaten Gorontalo, khususnya di pusat-pusat pelaksanaan lebaran ketupat, serta di beberapa titik rawan lalu lintas.
Diantaranya, di perlimaan kampung jawa Yosonegoro, serta di perempatan Pakaya Tower yang ada di pusat ibu kota kabupaten.
Sedangkan pengamanan di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara, Budi mengaku menyiagakan 50 personel, khususnya di Kecamatan Atinggola sebagai pusat pelaksanaan lebaran ketupat tingkat kabupaten tersebut yang digelar pemerintah daerah di objek wisata pantai Minanga.
Pengamanan pada H+7 lebaran Idul Fitri 1435 hijriyah tersebut kata Budi, Polres Gorontalo mendapatkan bantuan dari Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, sebanyak 100 personel.
Selain melakukan penjagaan di beberapa objek vital mengingat arus kedatangan di kabupaten ini mencapai ratusan ribu orang, pihaknya menempatkan personel di lokasi pelaksanaan pacuan kuda di Desa Yosonegoro yang dihadiri langsung Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dan Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Danggola serta kepala daerah dan pejabat pemerintahan dari kabupaten dan kota se-Provinsi Gorontalo.
Budi mengaku, pihaknya terus berupaya melakukan pengamanan di seluruh jalur rawan kemacetan sehingga meski arus lalu lintas sangat padat bahkan mengantri sepanjang lebih dari tujuh kilo meter agar bisa keluar dari jalur by pass, namun seluruh kendaraan bisa lancar melalui jalur ini.
Apalagi, beberapa jalan desa sengaja dimanfaatkan untuk meretas kemacetan yang terjadi di jalur tersebut.
Ia mengaku sangat optimistis jika pengamanan yang dilakukan mampu mendukung kelancaran pelaksanaan lebaran ketupat, termasuk mampu mengatasi kemacetan yang biasanya mewarnai arus lalu lintas pada perayaan tradisi ketupatan oleh etnis Jawa-Tondano di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Pantauan Antara, Senin, antrian kendaraan roda dua maupun empat di jalur ini terjadi sejak pukul 10.00 Wita, di mana arus kedatangan dari wilayah utara, Kabupaten Gorontalo Utara dan Barat, Kecamatan Paguyaman menuju pusat pelaksanaan tradisi lebaran ketupat di kampung jawa, Desa Yosonegoro hingga saat ini terus terjadi.
Jalur jalan by pass yang sudah diberlakukan dua arah, masing-masing dibuat dua lajur dari arah Kota Gorontalo dan sebaliknya, tetap saja dipadati kendaraan bermotor maupun mobil yang membawa pengunjung ke beberapa titik pelaksanaan tradisi lebaran ketupat di kabupaten ini maupun yang sekedar melintasi jalur utama ini.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gorontalo, AKBP Budi Setiyawan di Limboto mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 250 personel untuk pengamanan lebaran ketupat di dua wilayah hukumnya, terbagi atas 200 personel disiagakan di Kabupaten Gorontalo, khususnya di pusat-pusat pelaksanaan lebaran ketupat, serta di beberapa titik rawan lalu lintas.
Diantaranya, di perlimaan kampung jawa Yosonegoro, serta di perempatan Pakaya Tower yang ada di pusat ibu kota kabupaten.
Sedangkan pengamanan di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara, Budi mengaku menyiagakan 50 personel, khususnya di Kecamatan Atinggola sebagai pusat pelaksanaan lebaran ketupat tingkat kabupaten tersebut yang digelar pemerintah daerah di objek wisata pantai Minanga.
Pengamanan pada H+7 lebaran Idul Fitri 1435 hijriyah tersebut kata Budi, Polres Gorontalo mendapatkan bantuan dari Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, sebanyak 100 personel.
Selain melakukan penjagaan di beberapa objek vital mengingat arus kedatangan di kabupaten ini mencapai ratusan ribu orang, pihaknya menempatkan personel di lokasi pelaksanaan pacuan kuda di Desa Yosonegoro yang dihadiri langsung Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dan Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Danggola serta kepala daerah dan pejabat pemerintahan dari kabupaten dan kota se-Provinsi Gorontalo.
Budi mengaku, pihaknya terus berupaya melakukan pengamanan di seluruh jalur rawan kemacetan sehingga meski arus lalu lintas sangat padat bahkan mengantri sepanjang lebih dari tujuh kilo meter agar bisa keluar dari jalur by pass, namun seluruh kendaraan bisa lancar melalui jalur ini.
Apalagi, beberapa jalan desa sengaja dimanfaatkan untuk meretas kemacetan yang terjadi di jalur tersebut.
Ia mengaku sangat optimistis jika pengamanan yang dilakukan mampu mendukung kelancaran pelaksanaan lebaran ketupat, termasuk mampu mengatasi kemacetan yang biasanya mewarnai arus lalu lintas pada perayaan tradisi ketupatan oleh etnis Jawa-Tondano di daerah ini.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014