Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Harga daging ayam di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, masih tinggi sejak kenaikannya pada bulan ramadhan hingga lebaran Idul Fitri 1435 hijriah lalu.

Ahim Abdullah (40) salah seorang penjual ayam pedaging, Senin, mengatakan, harga masih bertahan di kisaran Rp50.000-Rp55.000 per ekor untuk ukuran 1,5 kilo gram.

Sedangkan ukuran super diatas 2 kilo gram, masih mencapai Rp57.500-Rp60.000 per kilo gram, yang ia jual di sejumlah pasar tradisional di kabupaten ini seperti pasar Moluo dan Molingkapoto, Kecamatan Kwandang.

Menurutnya, meski permintaan saat ini cukup stabil, namun harga belum turun diakibatkan masih kurangnya pasokan.

Hal yang sama berlaku pada harga jual ayam kampung yang masih sangat tinggi, rata-rata Rp60.000-Rp75.000 per ekor.

Yoni Tanaiyo (34) pedagang ayam kampung keliling mengaku, harga ayam di tingkat peternak masih sangat tinggi.

Jika sebelumnya Yoni bisa mendapatkan harga beli minimal Rp30.000-Rp35.000 per ekor, namun saat ini ia masih kesulitan mendapatkannya.

Akibatnya harga ayam kampung di pasar tradisional belum stabil, karena masih sedikitnya pasokan dari peternak.

Ia memperkirakan, harga ayam kampung baru akan stabil pada kisaran Rp40.000-Rp50.000 per ekor memasuki bulan September nanti.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014