Memasuki pertengahan bulan Ramadhan 1440 Hijirah, produsen kue kerawang di Gorontalo ramai dikunjungi pembeli yang ingin mempersiapkan kudapan lebaran mereka.
Salah satu produsen kue kerawang, Nuning Nurcahayunita, mengaku telah menjual kue kerawang miliknya sejak hari pertama di bulan suci Ramadhan.
"Orang biasanya memesan kue kerawang buatan saya paling banyak 5 toples setiap orang," jelasnya.
Menurutnya setiap pembelinya memiliki keinginan yang berbeda dalam hal varian kue kerawang yang akan dibeli.
"Untuk saat ini untuk varian kue kerawang yang tersedia adalah original dan coklat," katanya.
Sementara itu, Nuning menjual kue miliknya dengan harga RP150 ribu setiap toplesnya.
"Untuk saat ini kue yang sudah terjual ada 10 toples, dan masih ada enam toples lagi yang sudah dipesan oleh pembeli," ungkapnya.
Proses pembuatan kue kerawang yang membutuhkan waktu lama juga membuat Nuning dapat memproduksi 4 toples saja dalam sehari.
"Dalam satu toples itu bisa di isi hingga 100 lebih kue kerawang, jadi jika dihitung ada 400 kue yang harus saya lukis dalam satu hari," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Salah satu produsen kue kerawang, Nuning Nurcahayunita, mengaku telah menjual kue kerawang miliknya sejak hari pertama di bulan suci Ramadhan.
"Orang biasanya memesan kue kerawang buatan saya paling banyak 5 toples setiap orang," jelasnya.
Menurutnya setiap pembelinya memiliki keinginan yang berbeda dalam hal varian kue kerawang yang akan dibeli.
"Untuk saat ini untuk varian kue kerawang yang tersedia adalah original dan coklat," katanya.
Sementara itu, Nuning menjual kue miliknya dengan harga RP150 ribu setiap toplesnya.
"Untuk saat ini kue yang sudah terjual ada 10 toples, dan masih ada enam toples lagi yang sudah dipesan oleh pembeli," ungkapnya.
Proses pembuatan kue kerawang yang membutuhkan waktu lama juga membuat Nuning dapat memproduksi 4 toples saja dalam sehari.
"Dalam satu toples itu bisa di isi hingga 100 lebih kue kerawang, jadi jika dihitung ada 400 kue yang harus saya lukis dalam satu hari," tutupnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019