Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo berkomitmen mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) eceng gondok yang ada di daerah itu.
Asisten Analis Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM KPw BI Provinsi Gorontalo, Muhammad Asep Zaenal Ansory, Rabu, mengatakan komitmen tersebut dilakukan melalui program pelatihan dasar pembuatan kerajinan eceng gondok.
"Nama programnya adalah program pelatihan dasar pembuatan kerajinan eceng gondok, salah satu dari tahapan pengembangan produk eceng gondok yang baru diinisasi 2018," ujarnya.
Ia mengaku jika kegiatan itu merupakan tidak lanjut tahap pertama untuk kelompok Tiar Handmade, salah satu kelompok baru di BI Gorontalo untuk eceng gondok.
"Pada tahapan yang pertama ini tentang riset dan pengembangan produk, kita ingin mengetahui apa itu kerajinan eceng gondok, bagaimana cara pembuatannya, kualitasnya seperti apa yang diinginkan oleh pembeli," ucap Asep.
Pihaknya pun ingin melakukan riset seperti apa tren yang berkembang dan laku di pasaran.
"Setelah ini ada tiga tahapan lagi, mulai dari pengembangan akses permodalan, kemudian pemasaran dan kelembagaan. Jadi dari kelompok yang terjaring disini diharapkan ada komitmen yang dibangun, bukan hanya sekadar pelatihan saja," kata dia.
Tindaklanjut dari program itu adalah setiap peserta bisa aktif memproduksi eceng gondok dan menjadi penyuplai untuk UMKM Tiar Handmade.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Asisten Analis Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM KPw BI Provinsi Gorontalo, Muhammad Asep Zaenal Ansory, Rabu, mengatakan komitmen tersebut dilakukan melalui program pelatihan dasar pembuatan kerajinan eceng gondok.
"Nama programnya adalah program pelatihan dasar pembuatan kerajinan eceng gondok, salah satu dari tahapan pengembangan produk eceng gondok yang baru diinisasi 2018," ujarnya.
Ia mengaku jika kegiatan itu merupakan tidak lanjut tahap pertama untuk kelompok Tiar Handmade, salah satu kelompok baru di BI Gorontalo untuk eceng gondok.
"Pada tahapan yang pertama ini tentang riset dan pengembangan produk, kita ingin mengetahui apa itu kerajinan eceng gondok, bagaimana cara pembuatannya, kualitasnya seperti apa yang diinginkan oleh pembeli," ucap Asep.
Pihaknya pun ingin melakukan riset seperti apa tren yang berkembang dan laku di pasaran.
"Setelah ini ada tiga tahapan lagi, mulai dari pengembangan akses permodalan, kemudian pemasaran dan kelembagaan. Jadi dari kelompok yang terjaring disini diharapkan ada komitmen yang dibangun, bukan hanya sekadar pelatihan saja," kata dia.
Tindaklanjut dari program itu adalah setiap peserta bisa aktif memproduksi eceng gondok dan menjadi penyuplai untuk UMKM Tiar Handmade.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019