Roma, (ANTARA/Reuters) - Presiden Argentina Cristina Fernandez mengaku menerima ancaman dari kelompok Daulah Islam (atau juga dikenal dengan ISIS), karena berteman baik dengan Paus Francis dan mengakui Israel sebagai negara.
Fernandez menyatakan hal tersebut saat mengunjungi Vatikan untuk bertemu dengan Paus.
Fernandez mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan dan badan intelejen tengah menangani ancaman dari Daulah Islam, sebuah kelompok garis keras yang memanfaatkan kekacauan di Suriah dan Irak untuk menguasai sebagian wilayah di kedua negara itu.
"Ada dua pejabat kepolisian yang melaporkan bahwa ancaman kelompok Daulah Islam ditujukan untuk saya," kata Fernandez kepada wartawan di Roma setelah bertemu dengan Paus. Dia mengaku mengabaikan ancaman itu.
Kelompok Daulah Islam sendiri telah menyatakan perang terhadap Barat dan ingin mendirikan khilafah di Timur Tengah.
Pada bulan lalu Paus--yang mengecam perang dengan mengatas-namakan Tuhan--mengatakan bahwa komunitas internasional berhak untuk menghentikan agresi Daulah Islam karena kelompok tersebut telah membunuh manusia tidak berdosa dan membuat puluhan ribu lainnya kehilangan rumah.
Fernandez dan Paus memang sering bertemu sejak Francis terpilih menjadi pemimpin spiritual umat Katolik. Namun pada masa Francis menjabat sebagai uskup di Argentina, hubungan keduanya sering diwarnai ketegangan.
"Kami membela hal-hal yang membuat kesal banyak orang," kata Fernandez.
Selain membicarakan Daulah Islam, kedua tokoh tersebut juga membahas sistem finansial global dan perekonomian Argentina.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Fernandez menyatakan hal tersebut saat mengunjungi Vatikan untuk bertemu dengan Paus.
Fernandez mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan dan badan intelejen tengah menangani ancaman dari Daulah Islam, sebuah kelompok garis keras yang memanfaatkan kekacauan di Suriah dan Irak untuk menguasai sebagian wilayah di kedua negara itu.
"Ada dua pejabat kepolisian yang melaporkan bahwa ancaman kelompok Daulah Islam ditujukan untuk saya," kata Fernandez kepada wartawan di Roma setelah bertemu dengan Paus. Dia mengaku mengabaikan ancaman itu.
Kelompok Daulah Islam sendiri telah menyatakan perang terhadap Barat dan ingin mendirikan khilafah di Timur Tengah.
Pada bulan lalu Paus--yang mengecam perang dengan mengatas-namakan Tuhan--mengatakan bahwa komunitas internasional berhak untuk menghentikan agresi Daulah Islam karena kelompok tersebut telah membunuh manusia tidak berdosa dan membuat puluhan ribu lainnya kehilangan rumah.
Fernandez dan Paus memang sering bertemu sejak Francis terpilih menjadi pemimpin spiritual umat Katolik. Namun pada masa Francis menjabat sebagai uskup di Argentina, hubungan keduanya sering diwarnai ketegangan.
"Kami membela hal-hal yang membuat kesal banyak orang," kata Fernandez.
Selain membicarakan Daulah Islam, kedua tokoh tersebut juga membahas sistem finansial global dan perekonomian Argentina.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014