Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo melakukan sosialisasi Program Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial, Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Uang atau Barang (PUB).
Kepala Dinas Sosial PP dan PA Provinsi Gorontalo Risjon Kujiman Sunge di Gorontalo, Selasa, ingin memberi pemahaman kepada para penyelenggara program agar tidak terjadi kesalahan prosedur.
Menurutnya, dinilai penting untuk memberikan perlindungan kepada masyarakatagar tidak menjadi korban penipuan yang berkedok undian berhadiah dan pengumpulan barang yang dilakukan oleh oknum tertentu. “Kami berharap peserta sosialisasi pekan lalu dapat meningkatkan tanggung Jawab penyelenggaraan UGB dan PUB untuk melindungi masyarakat," ujarnya.
Penyelenggaraan UGB dan PUB pada masyarakat harus sesuai ketentuan dan perundang-undangan karena itu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan penyelenggara.
Selain itu untuk meningkatkan peran partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial.
Banyak warga yang menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan penyelenggara UGB/PUB. “Pengumpulan uang atau barang menunjukkan kecenderungan meningkat, baik jumlah dan jenisnya, serta tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia”, katanya.
Fenomena tersebut, kata Risjon, pada satu sisi menunjukkan peningkatan peran serta masyarakat sebagai salah satu sumber dan potensi dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial, namun pada sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif seperti penipuan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Remi Pakaya mengajak masyarakat mengawasi pelaksanaan UGB dan PUB. “Perlu pengawasan intensif dan didukung sumber daya manusia yang berkompeten agar penyelenggaraan UGB dan PUB mempunyai nilai positif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Kepala Dinas Sosial PP dan PA Provinsi Gorontalo Risjon Kujiman Sunge di Gorontalo, Selasa, ingin memberi pemahaman kepada para penyelenggara program agar tidak terjadi kesalahan prosedur.
Menurutnya, dinilai penting untuk memberikan perlindungan kepada masyarakatagar tidak menjadi korban penipuan yang berkedok undian berhadiah dan pengumpulan barang yang dilakukan oleh oknum tertentu. “Kami berharap peserta sosialisasi pekan lalu dapat meningkatkan tanggung Jawab penyelenggaraan UGB dan PUB untuk melindungi masyarakat," ujarnya.
Penyelenggaraan UGB dan PUB pada masyarakat harus sesuai ketentuan dan perundang-undangan karena itu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan penyelenggara.
Selain itu untuk meningkatkan peran partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial.
Banyak warga yang menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan penyelenggara UGB/PUB. “Pengumpulan uang atau barang menunjukkan kecenderungan meningkat, baik jumlah dan jenisnya, serta tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia”, katanya.
Fenomena tersebut, kata Risjon, pada satu sisi menunjukkan peningkatan peran serta masyarakat sebagai salah satu sumber dan potensi dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial, namun pada sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif seperti penipuan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Remi Pakaya mengajak masyarakat mengawasi pelaksanaan UGB dan PUB. “Perlu pengawasan intensif dan didukung sumber daya manusia yang berkompeten agar penyelenggaraan UGB dan PUB mempunyai nilai positif," katanya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019