Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) mendapatkan penghargaan kesehatan haji dari Pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan proses pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah asal Indonesia.
Dalam keterangan pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin, disebutkan penghargaan tersebut diberikan Kementerian Kesehatan Arab Saudi khususnya untuk klinik kesehatan haji dan petugas medis atas dedikasi dan kerja sama yang dijalin dan dalam memberikan layanan kesehatan serta upaya promosi dan pencegahan kesehatan.
“Kami menghargai kolaborasi anda dengan kami dan juga layanan kesehatan oleh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Konsultasi Medis Kementerian Kesehatan Arab Saudi Fahad bin Abdul Rahman.
Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi 2019 dr Indro Murwoko.
Indro menjelaskan penghargaan tersebut menunjukkan Pemerintah Arab Saudi sangat memperhatikan program kesehatan dan kemajuan dari kolaborasi yang telah dilakukan oleh kedua negara.
“Ini sudah tahun keempat. Mereka selalu berkolaborasi dengan kita. Mereka melihat progress dari program-program kesehatan kita. Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir kita selalu mendapatkan semacam penghargaan," kata Indro Murwoko.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka menyampaikan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesehatan haji 2019.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan sejak 2016 dengan melakukan strategi penguatan pelayanan kesehatan mampu memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.
“Pusat Kesehatan Haji melakukan strategi penguatan pelayanan kesehatan melalui promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan memberdayakan tim promotif preventif, tim kuratif rehabilitatif, tim gerak cepat, tim visitasi dan tim pendukung kesehatan,” katanya.
Eka mengatakan pencapaian tersebut berkat kerja keras tim yang sudah berlangsung sejak lama.
Sebelumnya, perwakilan Kementerian Kesehatan dari Tim Promotif Preventif menyampaikan presentasi dan menayangkan video tentang berbagai upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Upaya tersebut mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Hal tersebut tidak hanya dilakukan di Arab Saudi, akan tetapi sudah dimulai sejak sebelum keberangkatan. Bahkan hingga 14 hari sejak kedatangan jemaah haji Indonesia kembali ke tanah air, akan terus dilakukan pemantauan status kesehatannya.
Layanan kesehatan yang diberikan berupa upaya promotif preventif melalui penyuluhan kesehatan, perlindungan spesifik dengan pembagian alat pelindung diri dan case finding (temuan kasus). Aktivitas ini dilakukan di berbagai lokasi, mulai dari bandara, hotel, masjid, dan bus.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019