Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah mahasiswa Politeknik Gorontalo (Poligon) meluncurkan sebuah produk hasil kreatifitasnya yakni es krim berbahan dasar jagung.
Lima mahasiwa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian yakni Srizein Nuntulelo, Zikran Mbuti, Sri Nangsih Batalipu, Zein Antula dan Royzal Putra Kandow berinisiatif membuat olahan jagung karena bahan bakunya mudah diperoleh dan memberi pilihan kepada konsumen yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi.
"Selain itu, bahan bakunya murah, bergizi dan rasanya cocok untuk es krim. Kami memilih jagung manis karena lebih cocok dibanding jenis lainnya," kata Zein di Gorontalo, Selasa.
Berawal dari percobaan di laboratorium, para mahasiswa ini berhasil memproduksinya dalam skala kecil yang dipasarkan di dalam dan luar lingkungan kampus.
Proses pembuatannya diawali dengan merebus enam tongkol jagung selama 35 menit, kemudian setelah matang dipisahkan dari tongkolnya dan diblender bersama air.
Hasilnya kemudian disaring untuk memisahkan ampas jagung.
Susu jagung yang dihasilkan lalu dicampur dengan santan, diaduk dengan alat mixer selama 15 menit. Adonan itu selanjutnya dimasukkan ke wadah es krim dan didinginkan dalam lemari es.
"Kami tidak menggunakan gula, pemanis maupun pewarna makanan sehingga es krim ini sehat dan aman bagi segala jenis usia," ujarnya.
Dengan proses pembuatan yang membutuhkan waktu tidak lebih dari dua jam serta bahan dasarnya yang minim, para mahasiswa ini mampu meraup keuntungan sebesar 30 persen dari hasil penjualan.
"Kami ingin memproduksi dalam skala besar atau membagi resep ini kepada warga, untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Gorontalo," kata Zikran.
Selain es krim, kelompok mahasiswa ini juga memproduksi susu jagung, bakso akar pisang, martabak singkong hingga jahe instan. *
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Lima mahasiwa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian yakni Srizein Nuntulelo, Zikran Mbuti, Sri Nangsih Batalipu, Zein Antula dan Royzal Putra Kandow berinisiatif membuat olahan jagung karena bahan bakunya mudah diperoleh dan memberi pilihan kepada konsumen yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi.
"Selain itu, bahan bakunya murah, bergizi dan rasanya cocok untuk es krim. Kami memilih jagung manis karena lebih cocok dibanding jenis lainnya," kata Zein di Gorontalo, Selasa.
Berawal dari percobaan di laboratorium, para mahasiswa ini berhasil memproduksinya dalam skala kecil yang dipasarkan di dalam dan luar lingkungan kampus.
Proses pembuatannya diawali dengan merebus enam tongkol jagung selama 35 menit, kemudian setelah matang dipisahkan dari tongkolnya dan diblender bersama air.
Hasilnya kemudian disaring untuk memisahkan ampas jagung.
Susu jagung yang dihasilkan lalu dicampur dengan santan, diaduk dengan alat mixer selama 15 menit. Adonan itu selanjutnya dimasukkan ke wadah es krim dan didinginkan dalam lemari es.
"Kami tidak menggunakan gula, pemanis maupun pewarna makanan sehingga es krim ini sehat dan aman bagi segala jenis usia," ujarnya.
Dengan proses pembuatan yang membutuhkan waktu tidak lebih dari dua jam serta bahan dasarnya yang minim, para mahasiswa ini mampu meraup keuntungan sebesar 30 persen dari hasil penjualan.
"Kami ingin memproduksi dalam skala besar atau membagi resep ini kepada warga, untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Gorontalo," kata Zikran.
Selain es krim, kelompok mahasiswa ini juga memproduksi susu jagung, bakso akar pisang, martabak singkong hingga jahe instan. *
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014