Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, Thariq Modanggu menyampaikan salam persatuan dalam khotbah Idul Adha 1440 Hijriyah, yang disampaikannya di Masjid Agung Baiturrahim, Kwandang, Minggu.

Wabup mengurai tentang makna Idul Adha yang didalamnya juga mengandung nilai-nilai persatuan umat Islam, agar tidak terkotak-kotak karena paham mazhab, kebutuhan dan kepentingan politik.

Menurutnya, keikhlasan Nabi Ibrahim mematuhi perintah Allah untuk menyembelih anak kesayangannya, bukanlah perkara mudah sebab ada hikmah terbesar dibalik keyakinan tersebut.

" Begitupun Ismail yang mampu menunjukkan kepatuhannya sebagai anak, merupakan pengorbanan yang tidak mudah. Hubungan batin dan kepatuhan yang kuat tersebut, menjadi teladan untuk kita umat Islam saat ini, betapa penting menjalin komunikasi batin yang akan meluaskan kekuatan hubungan emosional yang tinggi antara orang tua dan anak, antara keluarga, bermasyarakat hingga persatuan umat dan bangsa," ulas Wabup.

Ia mengatakan, tidak ada pengorbanan yang sia-sia dalam menjalankan perintah agama, termasuk menerapkannya di era modern saat ini, dimana orang tua diharapkan merenungi pola pembimbingan kepada anak-anaknya, yaitu keteladanan Ibrahim dalam mendidik dan memberi pengajaran serta rasa empati dan kebaikan sebagai makhluk sosial yang tidak tenggelam dalam pola pendidikan digitalisasi.

"Kita sebagai orang tua, harus mampu membangun kontak batin dengan anak-anak, bahwa pertemuan antara orang tua dan anak di rumah, bukan dalam konteks memberi perintah maupun larangan, namun harus mampu membangun komunikasi batin yang kuat sebab menjadi kunci keberhasilan pendidikan keluarga yang akan merambat hingga terbentuknya kekuatan sosial yang tinggi dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat dan bangsa," tambahnya.

Ketaatan Nabi Ismail kata Wabup, merupakan gambaran generasi muda yang cerdas dalam berfikir dan matang dalam bertindak.

Orang muda harus mampu mementingkan masa depan, bukan kepentingan sesaat dan orang tua harus memberi teladan menyayangi orang muda, agar orang muda senantiasa bersikap mulia menghormati orang tua.

Atas dasar ketulusan tersebut kata Wabup, makna Idul Adha tidak sekedar menjadi ibadah persembahan untuk meningkatkan kualitas spiritual ataupun kesempatan bagi yang kaya untuk menunjukkan ibadahnya, namun ibadah kurban terletak pada individu sebagai makhluk sosisal yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

Sholat Idul Adha yang juga diikuti Bupati Indra Yasin dan jajaran di pemerintahan daerah tersebut, bertindak sebagai imam, Kiay Haji Hasan Tarua, dihadiri ratusan jamaah di wilayah ibu kota kabupaten.
Usai pelaksanaan sholat, Bupati dan Wabup, menyerahkan satu ekor sapi kepada Badan Takmirul Masjid Agung Baiturrahim, untuk disembelih saat itu juga.
Wakil Bupati Thariq Modanggu, sebagai khotib sholat Idul Adha 1440 Hijriyah, di Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo Utara, diikuti Bupati Indra Yasin dan jajaran pemerintahan daerah itu. (Foto Susanti Sako/Antaranews)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019