Makkah (ANTARA GORONTALO) - Total anggota jamaah haji Indonesia yang
meninggal dunia pada satu hari menjelang puncak haji atau wukuf adalah
77 orang yang terdiri dari 70 jamaah reguler dan tujuh jamaah haji
khusus (dulu ONH plus), demikian data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu,
Kamis pukul 14.39 WIB.
Jumlah anggota calon haji yang meninggal dunia adalah sejak kedatangan mereka di Arab Saudi pada 1 September hingga 2 Oktober kemarin.
Hari ini jamaah haji seluruh dunia termasuk 168.000 anggota jamaah haji asal Indonsia sudah bergerak ke Arafah untuk persiapan wukuf Jumat besok.
Anggota jamaah haji yang meninggal paling banyak berasal dari embarkasi Solo 15 orang atau 19,49 persen, kemudian embarkasi Bekasi dan Surabaya masing-masing 10 orang atau 12,99 persen.
Mereka umumnya meninggal dunia karena mempunyai resiko tinggi antara lain memang sudah sakit sejak dari Tanah Air dan usia tua.
Sementara itu proses Armina (wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan melempar jumrah di Mina) memerlukan fisik yang baik. Untuk itu mereka sejak awal diingatkan agar menjaga kebugaran tubuh.
Berikut data jumlah anggota jamaah haji yang meninggal dunia menurut embarkasi, jumlah dan persentasenya:
1 Batam (BTH) 6 7,79
2 Medan (MES) 6 7,79
3 Padang (PDG) 4 5,19
4 Makassar (UPG) 4 5,19
5 Solo (SOC) 15 19,48
6 Balikpapan (BPN) 2 2,60
7 Bekasi (JKS) 10 12,99
8 Pondok Gede (JKG) 5 6,49
9 Surabaya (SUB) 10 12,99
10 Banda Aceh (BTJ) 1 1,30
11 Lombok (LOP) 2 2,60
12 Banjarmasin (BDJ) 1 1,30
13 Palembang (PLM) 4 5,19
Total Haji Reguler 70 90,91
Jemaah Haji Khusus 7 9,09
Total Wafat 77 100,00
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Jumlah anggota calon haji yang meninggal dunia adalah sejak kedatangan mereka di Arab Saudi pada 1 September hingga 2 Oktober kemarin.
Hari ini jamaah haji seluruh dunia termasuk 168.000 anggota jamaah haji asal Indonsia sudah bergerak ke Arafah untuk persiapan wukuf Jumat besok.
Anggota jamaah haji yang meninggal paling banyak berasal dari embarkasi Solo 15 orang atau 19,49 persen, kemudian embarkasi Bekasi dan Surabaya masing-masing 10 orang atau 12,99 persen.
Mereka umumnya meninggal dunia karena mempunyai resiko tinggi antara lain memang sudah sakit sejak dari Tanah Air dan usia tua.
Sementara itu proses Armina (wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan melempar jumrah di Mina) memerlukan fisik yang baik. Untuk itu mereka sejak awal diingatkan agar menjaga kebugaran tubuh.
Berikut data jumlah anggota jamaah haji yang meninggal dunia menurut embarkasi, jumlah dan persentasenya:
1 Batam (BTH) 6 7,79
2 Medan (MES) 6 7,79
3 Padang (PDG) 4 5,19
4 Makassar (UPG) 4 5,19
5 Solo (SOC) 15 19,48
6 Balikpapan (BPN) 2 2,60
7 Bekasi (JKS) 10 12,99
8 Pondok Gede (JKG) 5 6,49
9 Surabaya (SUB) 10 12,99
10 Banda Aceh (BTJ) 1 1,30
11 Lombok (LOP) 2 2,60
12 Banjarmasin (BDJ) 1 1,30
13 Palembang (PLM) 4 5,19
Total Haji Reguler 70 90,91
Jemaah Haji Khusus 7 9,09
Total Wafat 77 100,00
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014