Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Belasan tahun menjadi "penunggu" Taman Bawah Laut Olele, pria kelahiran 5 April 1979 ini tahu benar cara menangani para wisatawan yang menghabiskan waktunya di obyek wisata tersebut.

"Ramah pada wisatawan saja tidak cukup. Yang paling penting adalah membuat mereka nyaman dan terjamin keamanannya," ungkap Yunis Amu, yang bekerja di salah satu dive centre sejak tahun 2003.

Apalagi, kata dia, menyelam adalah olahraga yang beresiko tinggi, sehingga penyedia jasa harus menguasai segala teknik menyelam, memotret, hingga pencegahan dan penanganan bila terjadi kecelakaan saat menyelam.

Tak hanya itu, ia bahkan harus meluangkan waktunya untuk memungut sampah-sampah di dalam laut demi menjaga kesehatan terumbu karang dan ikan, serta memuaskan para wisatawan.

Sebelum mengenal scuba diving yang menggunakan tabung oksigen, Yunis sudah menyelami Olele dengan menggunakan cara tradisional yakni bernapas melalui selang dan compressor.

Baru setelah Olele diperkenalkan pada wisatawan dunia tahun 2003, ia mulai belajar menyelam professional hingga menjadi dive master seperti saat ini.

Dalam sehari ia biasanya menangani dua hingga tiga rombongan wisatawan dalam dan luar negeri yang ingin menyelam maupun snorkling.

"Yang paling padat adalah November hingga Januari. Di bulan itu saya nyaris tak bisa istirahat karena setiap hari ada pengunjung, penyelam hingga fotografer bawah laut," ujar warga asli Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango itu.

Sebesar 50 persen wisatawan mancanegara yang menyelam di Olele berasal dari Asia dan sisanya adalah turis Eropa.

Menurutnya, 99 persen pengunjung yang datang mengaku puas dengan hamparan terumbu karang yang cantik dan sehat di Olele.

Keindahan bawah laut itu bisa dinikmati hanya beberapa meter dari pemukiman warga, serta menyediakan ragam biota unik dan langka yang bisa dengan mudah ditemukan.

"Saya ingin tetap menjaga Olele sampai kapan pun," tukasnya. 

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014