Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh aparatur negara untuk tidak cepat berpuas diri, sehingga alergi terhadap kritik.
"Kita tidak boleh cepat berpuas diri. Kita perlu saling mengingatkan dan saling membantu, dan kita tidak boleh alergi terhadap kritik," ujar Jokowi ketika menyampaikan pidato di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI di Gedung MPR DPR DPD RI Jakarta, Jumat.
Jokowi menyampaikan bahwa segala pencapaian dari lembaga-lembaga negara seharusnya menjadi modal untuk bangsa ini dalam menghadapi tantangan di masa depan, sehingga tidak sepatutnya merasa berpuas diri.
"Bagaimanapun kerasnya kritik itu, harus diterima sebagai wujud kepedulian, agar kita bekerja lebih keras lagi memenuhi harapan rakyat," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi juga mengatakan bahwa dalam negara demokrasi tentu terdapat perbedaan baik antar individu, antar kelompok, atau bahkan antar lembaga negara. Kendati demikian hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk saling membenci karena perbedaan tersebut.
"Perbedaan bukanlah alasan bagi kita untuk saling membenci, bukan alasan bagi kita untuk saling menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi bila perbedaan tersebut dikelola dalam satu visi besar yang sama, maka akan menjadi kekuatan yang dinamis.
Oleh sebab itu Jokowi mengajak semua lembaga-lembaga negara untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita, mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, demi mencapai Indonesia yang maju.
"Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta ikut serta melahirkan lebih banyak lagi SDM-SDM unggul yang membawa kemajuan bangsa," ujar Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Kita tidak boleh cepat berpuas diri. Kita perlu saling mengingatkan dan saling membantu, dan kita tidak boleh alergi terhadap kritik," ujar Jokowi ketika menyampaikan pidato di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI di Gedung MPR DPR DPD RI Jakarta, Jumat.
Jokowi menyampaikan bahwa segala pencapaian dari lembaga-lembaga negara seharusnya menjadi modal untuk bangsa ini dalam menghadapi tantangan di masa depan, sehingga tidak sepatutnya merasa berpuas diri.
"Bagaimanapun kerasnya kritik itu, harus diterima sebagai wujud kepedulian, agar kita bekerja lebih keras lagi memenuhi harapan rakyat," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi juga mengatakan bahwa dalam negara demokrasi tentu terdapat perbedaan baik antar individu, antar kelompok, atau bahkan antar lembaga negara. Kendati demikian hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk saling membenci karena perbedaan tersebut.
"Perbedaan bukanlah alasan bagi kita untuk saling membenci, bukan alasan bagi kita untuk saling menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi bila perbedaan tersebut dikelola dalam satu visi besar yang sama, maka akan menjadi kekuatan yang dinamis.
Oleh sebab itu Jokowi mengajak semua lembaga-lembaga negara untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita, mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, demi mencapai Indonesia yang maju.
"Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta ikut serta melahirkan lebih banyak lagi SDM-SDM unggul yang membawa kemajuan bangsa," ujar Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019