Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo meraih penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2019 karena dinilai mampu menaikan investasi secara signifikan di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
"Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019 diserahkan langsung Djaka Susila Pemred koran Sindo dan Sindonews," ujar Nelson di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan pelaksanaan KDI 2019 merupakan yang ke enam dan melibatkan 27 kepala daerah yang telah dinilai berhasil menjalankan inovasi di daerahnya. Yaitu 17 Bupati, enam Wali kota dan empat Gubernur.
"Pada KDI 2019 ini ada enam kategori inovasi yang dilakukan para kepala daerah. Di antaranya Investasi dan ekonomi, sosial budaya, pelayanan masyarakat, infrastruktur dan pembangunan, tata kelola pemerintahan, dan lingkungan hidup," jelasnya.
Menurut Nelson, suatu daerah tidak bisa membangun dengan cepat kalau hanya mengandalkan APBD dan APBN. Oleh karena itu ada dua hal yang terus dia dorong dalam rangka meningkatkan investasi.
"Antara lain, dana pihak perbankan dan pihak ketiga atau swasta, Alhamdulillah instrumen ini dapat mendorong peningkatan investasi dan ekonomi," kata Nelson.
Ia mengaku, jika tahun 2016, investasi di Kabupaten Gorontalo mencapai angka Rp150 milyar, maka tahun 2017 meningkat menjadi Rp1,6 triliun lebih dan tahun 2018 meningkat lagi menjadi Rp1,8 triliun.
"Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo mampu mendorong terwujudnya iklim investasi yang cukup kondusif seperti yang menjadi harapan Pemerintah Pusat," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019 diserahkan langsung Djaka Susila Pemred koran Sindo dan Sindonews," ujar Nelson di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan pelaksanaan KDI 2019 merupakan yang ke enam dan melibatkan 27 kepala daerah yang telah dinilai berhasil menjalankan inovasi di daerahnya. Yaitu 17 Bupati, enam Wali kota dan empat Gubernur.
"Pada KDI 2019 ini ada enam kategori inovasi yang dilakukan para kepala daerah. Di antaranya Investasi dan ekonomi, sosial budaya, pelayanan masyarakat, infrastruktur dan pembangunan, tata kelola pemerintahan, dan lingkungan hidup," jelasnya.
Menurut Nelson, suatu daerah tidak bisa membangun dengan cepat kalau hanya mengandalkan APBD dan APBN. Oleh karena itu ada dua hal yang terus dia dorong dalam rangka meningkatkan investasi.
"Antara lain, dana pihak perbankan dan pihak ketiga atau swasta, Alhamdulillah instrumen ini dapat mendorong peningkatan investasi dan ekonomi," kata Nelson.
Ia mengaku, jika tahun 2016, investasi di Kabupaten Gorontalo mencapai angka Rp150 milyar, maka tahun 2017 meningkat menjadi Rp1,6 triliun lebih dan tahun 2018 meningkat lagi menjadi Rp1,8 triliun.
"Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo mampu mendorong terwujudnya iklim investasi yang cukup kondusif seperti yang menjadi harapan Pemerintah Pusat," lanjutnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019