Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Esthy Reko Astuti memastikan bahwa Festival Karawo bisa masuk dalam agenda dan kalender promosi wisata nasional.

Menurut Esthy, festival karawo perlu dikemas dalam bentuk iven pariwisata, dan dijadikan satu paket dengan destinasi-destinasi wisata lainnya di Provinsi Gorontalo.

Karawo merupakan kain "batik" sulaman khas Gorontalo hasil olahan atau kerajinan tangan warga setempat.

"Harus dipastikan waktu pelaksanaannya, sehingga bisa disesuaikan dan dimasukkan pada kalender nasional. Dengan ketetapan waktu, kami akan mudah mempromosikan dan memasarkannya ke dunia internasional," kata Esthy saat menghadiri Festival Karawo di Kota Gorontalo.

Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian RI Alex SW. Retraubun, mengungkapkan perlunya upaya dan kerja keras pemerintah daerah dan seluruh `stakeholder` untuk mempopulerkan karawo ke tingkat nasional bahkan hingga ke dunia internasional.

"Bicara Gorontalo hanya 2 kata kuncinya, yakni jagung dan karawo. Tetapi popularitas karawo tidak seperti jagung. Itu artinya harus ada upaya kerja keras untuk mempopulerkan karawo," ujarnya.

Menurutnya, langkah strategis promosi karawo yang dilakukan Pemprov Gorontalo dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Gorontalo sudah tepat, karena sudah terbukti UKM binaan perbankan memiliki standar yang jelas.

Alex juga menyarankan perlunya pelaksanaan festival karawo setiap tahun, tetapi dengan syarat harus lebih besar, lebih meriah, dan harus lebih menggema dari waktu ke waktu.

"Jika perlu datangkan orang-orang Gorontalo yang sudah sukses di Jakarta untuk turun kembali ke daerah dan ikut meramaikan festival ini. Semua harus turun, karena jika kita keroyok bersama, pasti karawo ini akan semakin populer," ungkapnya.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir desain-desain karawo yang berdaya saing tinggi dan bisa diandalkan pada ajang promosi nasional maupun internasional, sehingga karawo akan semakin merakyat dan mendunia," tandasnya.

Festival digelar melalui parade, pameran hingga lomba desain sulaman.

Jumlah peserta parade mencapai hingga 40 group, yang mempertunjukkan desain-desain karawo modern. 

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014