Hal tersebut dikatakan Fima usai malam puncak peringatan Hari Karawo di halaman rumah jabatan Gubernur Gorontalo yang mengangkat tema “Residen Gubernur Berkarawo”, Selasa malam.
"Ini adalah pertama kalinya kita memperingati Hari Karawo yang sudah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 9 Tahun 2014. Bahkan pada tahun 2017 sudah ada pula Peraturan Daerah yang mengatur tentang karawo," ucap Fima.
Menurut dia, kesuksesan penyelenggaraan Hari Karawo tahun 2024 tak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Bahkan Pemerintah Provinsi Gorontalo telah mengeluarkan edaran yang ditandatangani oleh Penjabat Gubernur terkait penggunaan pakaian dengan sulaman karawo bagi aparatur dan seluruh masyarakat selama tiga hari berturut-turut, dimulai dari tanggal 21 hingga 23 Januari 2024.
"Dampaknya sungguh luar biasa, penjual dan perajin yang tadinya sepi menjadi ramai dikunjungi oleh warga yang membeli karawo. Bahkan bahan-bahan kain karawo habis terjual," ungkap Fima.
Fima berharap peringatan Hari Karawo tahun ini menjadi tonggak untuk terus melestarikan dan mempromosikan karawo ke tingkat nasional dan dunia di tahun-tahun mendatang.
Fima menegaskan, Dekranasda akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan karawo hingga fesyen khas Gorontalo ini semakin mendunia.
"Karawo ini sudah go internasional, sudah sampai ke Jepang dan Australia. Dekranasda akan terus mendorong perajin untuk menghasilkan produk karawo yang berkualitas, termasuk memberikan pelatihan kepada milenial dan juga anak-anak putus sekolah, serta penyandang disabilitas," ungkap Fima.
Malam puncak Hari Karawo diisi dengan parade busana yang diikuti oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya bersama Ketua Dekranasda Fima Agustina, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta pimpinan instansi vertikal dan organisasi perangkat daerah.
Seorang model mengikuti parade fesyen karawo di rumah jabatan Gubernur, Kota Gorontalo Gorontalo, Selasa (23/1/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin
