Spanyol berhasil menjuarai Piala Dunia FIBA 2019 usai menundukkan Argentina 95-75 dalam partai final di Beijing, China, Minggu.
Hasil tersebut merupakan kedua kalinya Spanyol menjadi juara dunia setelah mencapai raihan serupa pada edisi 2006 di Jepang.
Selain menjadi juara, Spanyol juga menutup turnamen sebagai satu-satunya tim yang tak pernah mengalami kekalahan sejak putaran final digelar mulai 31 Agustus, demikian catatan laman resmi FIBA.
Dalam perjalanan menjadi juara, Spanyol sukses mengalahkan Tunisia 101-62, Puerto Rico (73-63), Iran (73-65), Italia (67-60), Serbia (81-69), Polandia (90-78), Australia (95-88) dan tentunya Argentina.
Di partai final, Spanyol tampil begitu menguasai jalannya pertandingan memaksa perjalanan Argentina berakhir dengan antiklimaks.
Di semua sektor Spanyol mengungguli Argentina, baik itu akurasi tembakan terbuka yakni 48 persen berbanding 36 persen, tripoin (30 persen: 26 persen) hingga rebound (47:27).
Argentina seolah gugup dan hal itu dimanfaatkan oleh Spanyol yang unggul jauh 7-0 pada dua menit awal dan lantas diperlebar menjadi 14-2 empat menit kemudian sebelum kuarter pertama berakhir dalam keunggulan tegas 23-14 bagi Spanyol.
Penampilan Argentina tak kunjung membaik terutama berkat kepiawaian Spanyol mengurung ruang gerak sang patron, Luis Scola. Spanyol mudah saja membukukan kemenangan 95-75 untuk menjadi juara.
Scola yang biasanya selalu jadi tulang punggung hanya mencetak delapan poin dan delapan rebound kendati melantai paling lama di antara semua pemain Argentina yakni 34 menit 23 detik.
Pasokan angka Argentina datang dari Gabriel Deck dengan 24 poin, diikuti 17 poin Nicolas Laprovittola serta 11 poin dan delapan assist Facundo Campazzo, namun hal itu sama sekali tak cukup untuk menandingi Spanyol.
Kubu Spanyol punya enam pemain yang mencapai raihan angka dua digit, satu di antaranya bahkan mencapai dwiganda.
Ricky Rubio memimpin dengan 20 poin dan tujuh rebound, diikuti Sergio Llull 15 poin, Marc Gasol 14 poin, tujuh rebound dan tujuh assist, Rudy Fernandez dwiganda 11 poin dan 10 rebound, serta masing-masing 11 poin dari Hernangomez bersaudara, Juancho dan Willy.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Hasil tersebut merupakan kedua kalinya Spanyol menjadi juara dunia setelah mencapai raihan serupa pada edisi 2006 di Jepang.
Selain menjadi juara, Spanyol juga menutup turnamen sebagai satu-satunya tim yang tak pernah mengalami kekalahan sejak putaran final digelar mulai 31 Agustus, demikian catatan laman resmi FIBA.
Dalam perjalanan menjadi juara, Spanyol sukses mengalahkan Tunisia 101-62, Puerto Rico (73-63), Iran (73-65), Italia (67-60), Serbia (81-69), Polandia (90-78), Australia (95-88) dan tentunya Argentina.
Di partai final, Spanyol tampil begitu menguasai jalannya pertandingan memaksa perjalanan Argentina berakhir dengan antiklimaks.
Di semua sektor Spanyol mengungguli Argentina, baik itu akurasi tembakan terbuka yakni 48 persen berbanding 36 persen, tripoin (30 persen: 26 persen) hingga rebound (47:27).
Argentina seolah gugup dan hal itu dimanfaatkan oleh Spanyol yang unggul jauh 7-0 pada dua menit awal dan lantas diperlebar menjadi 14-2 empat menit kemudian sebelum kuarter pertama berakhir dalam keunggulan tegas 23-14 bagi Spanyol.
Penampilan Argentina tak kunjung membaik terutama berkat kepiawaian Spanyol mengurung ruang gerak sang patron, Luis Scola. Spanyol mudah saja membukukan kemenangan 95-75 untuk menjadi juara.
Scola yang biasanya selalu jadi tulang punggung hanya mencetak delapan poin dan delapan rebound kendati melantai paling lama di antara semua pemain Argentina yakni 34 menit 23 detik.
Pasokan angka Argentina datang dari Gabriel Deck dengan 24 poin, diikuti 17 poin Nicolas Laprovittola serta 11 poin dan delapan assist Facundo Campazzo, namun hal itu sama sekali tak cukup untuk menandingi Spanyol.
Kubu Spanyol punya enam pemain yang mencapai raihan angka dua digit, satu di antaranya bahkan mencapai dwiganda.
Ricky Rubio memimpin dengan 20 poin dan tujuh rebound, diikuti Sergio Llull 15 poin, Marc Gasol 14 poin, tujuh rebound dan tujuh assist, Rudy Fernandez dwiganda 11 poin dan 10 rebound, serta masing-masing 11 poin dari Hernangomez bersaudara, Juancho dan Willy.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019