Legislator Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Jerri Kiswanto, di Gorontalo, Jumat, mengatakan pihaknya mendorong kinerja pelayanan puskesmas di daerah itu.
"Pemerintah kabupaten
sementara getol-getolnya meningkatkan pelayanan publik, komitmen ini seharusnya dilaksanakan hingga di tingkat bawah, termasuk di puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan," ujar Jerri.
Menurutnya, masih banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan ke DPRD, akibat minimnya pelayanan di puskesmas, seperti yang terjadi di Puskesmas Buloila, Kecamatan Sumalata.
"Dinas Kesehatan perlu meninjau pelayanan di puskesmas yang ada di bagian barat kabupaten ini, sebab terindikasi melakukan pembiaran kepada pasien," tukasnya.
Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, menurut dia, dampaknya akan sangat merugikan masyarakat, serta merusak komitmen pemerintah kabupaten dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.
Politikus Nasdem itu meminta, Dinas Kesehatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di setiap puskesmas, untuk mengetahui kinerja pelayanan publik yang diterapkan.
"Jika minim anggaran, perlu segera dilaporkan ke pemerintah kabupaten untuk pengalokasiannya agar pelayanan dasar berjalan optimal, namun jika sumber daya manusia (SDM) yang tidak menerapkan standar pelayanan publik yang baik, maka perlu ada kebijakan khusus yang diambil dalam penegakan disiplin," ujar Jerri.
Sementara itu, Kepala Desa Puncak Mandiri, Kecamatan Sumalata, Andi Gauk mengaku, sangat menyesalkan pelayanan yang dilakukan pihak Puskesmas Buloila kepada masyarakatnya.
Pelayanan tidak maksimal, bahkan pulsa listrik (token) terpaksa diisi pasien agar pelayanan dibuka.
"Banyak warga saya mengeluhkan pelayanan Puskesmas Buloila yang jarak tempuhnya mencapai 7 kilometer dari desa kami," ucap Andi.
Ia berharap, pemerintah kabupaten lebih memperhatikan keberadaan puskesmas itu dari sisi kecukupan anggaran operasional dan SDM tenaga perawat.
Menurut informasi yang diterima pihaknya, kata Andi, jumlah tenaga perawat di puskesmas itu hanya dua orang, menyebabkan rendahnya pelayanan bagi masyarakat.
"Ini perlu disikapi dengan serius, agar masyarakat tidak dirugikan," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Pemerintah kabupaten
sementara getol-getolnya meningkatkan pelayanan publik, komitmen ini seharusnya dilaksanakan hingga di tingkat bawah, termasuk di puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan," ujar Jerri.
Menurutnya, masih banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan ke DPRD, akibat minimnya pelayanan di puskesmas, seperti yang terjadi di Puskesmas Buloila, Kecamatan Sumalata.
"Dinas Kesehatan perlu meninjau pelayanan di puskesmas yang ada di bagian barat kabupaten ini, sebab terindikasi melakukan pembiaran kepada pasien," tukasnya.
Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, menurut dia, dampaknya akan sangat merugikan masyarakat, serta merusak komitmen pemerintah kabupaten dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.
Politikus Nasdem itu meminta, Dinas Kesehatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di setiap puskesmas, untuk mengetahui kinerja pelayanan publik yang diterapkan.
"Jika minim anggaran, perlu segera dilaporkan ke pemerintah kabupaten untuk pengalokasiannya agar pelayanan dasar berjalan optimal, namun jika sumber daya manusia (SDM) yang tidak menerapkan standar pelayanan publik yang baik, maka perlu ada kebijakan khusus yang diambil dalam penegakan disiplin," ujar Jerri.
Sementara itu, Kepala Desa Puncak Mandiri, Kecamatan Sumalata, Andi Gauk mengaku, sangat menyesalkan pelayanan yang dilakukan pihak Puskesmas Buloila kepada masyarakatnya.
Pelayanan tidak maksimal, bahkan pulsa listrik (token) terpaksa diisi pasien agar pelayanan dibuka.
"Banyak warga saya mengeluhkan pelayanan Puskesmas Buloila yang jarak tempuhnya mencapai 7 kilometer dari desa kami," ucap Andi.
Ia berharap, pemerintah kabupaten lebih memperhatikan keberadaan puskesmas itu dari sisi kecukupan anggaran operasional dan SDM tenaga perawat.
Menurut informasi yang diterima pihaknya, kata Andi, jumlah tenaga perawat di puskesmas itu hanya dua orang, menyebabkan rendahnya pelayanan bagi masyarakat.
"Ini perlu disikapi dengan serius, agar masyarakat tidak dirugikan," ungkapnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019