Kabupaten Pohuwato (ANTARA) - Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Gorontalo memantau implementasi hasil kajian rapid assessment atau penilaian cepat terkait dengan pelayanan unit gawat darurat (UGD) puskesmas di Kabupaten Pohuwato.
"Kajian tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan UGD," ucap Pejabat Sementara Kepala Perwakilan ORI Provinsi Gorontalo Lucky P Rantung di Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan rekomendasi tersebut di antaranya publikasi mekanisme pelayanan, yaitu setiap puskesmas di Kabupaten Pohuwato diminta memublikasikan prosedur pelayanan UGD, baik di ruang pelayanan maupun melalui media sosial.
Selain itu, pemenuhan sarana dan prasarana, di mana fasilitas seperti alat kesehatan darurat, termasuk elektrokardiograf yang terkalibrasi, tabung oksigen, serta obat-obatan penting seperti lidokain, harus tersedia dan terjaga kelengkapannya.
"Rekomendasi yang ketiga yaitu peningkatan kapasitas sumber daya manusia, yaitu pelatihan bagi tenaga medis dan kesehatan diharapkan mampu meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi kondisi darurat, mengingat keterbatasan jumlah dokter, perawat, dan bidan," ucap dia.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan langkah nyata. Seluruh puskesmas saat ini memublikasikan mekanisme pelayanan UGD sesuai rekomendasi.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pohuwato telah mengalokasikan anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2025 untuk mendukung pelaksanaan pelatihan tenaga medis, dimulai dengan kalakarya atau metode untuk meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada bayi muda dan balita sakit penanganan gawat darurat di 16 puskesmas.
Untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan dan obat-obatan darurat, Dinas Kesehatan juga telah menganggarkan pengadaan dalam RKA 2025. Dengan pelaksanaan dua kali pendampingan oleh Ombudsman, seluruh rekomendasi berhasil dijalankan.
"Pelayanan UGD di puskesmas adalah garda terdepan dalam penanganan kasus darurat medis. Standar pelayanan yang efektif, efisien, dan berkualitas menjadi kunci keselamatan pasien," ucapnya.
Namun, katanya, masih sering ditemukan kasus tragis seperti pasien yang tidak mendapatkan penanganan hingga meninggal dunia. Kajian ini diinisiasi oleh Ombudsman sebagai upaya pencegahan kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang.
Dengan pemantauan dan rekomendasi yang telah diimplementasikan, ORI Provinsi Gorontalo berharap kualitas layanan UGD di puskesmas di Kabupaten Pohuwato terus meningkat demi keselamatan dan kepuasan pasien.
"Ombudsman Provinsi Gorontalo akan terus mengawasi pelayanan masyarakat, khususnya di puskesmas yang ada di Kabupaten Pohuwato sebagai komitmen peningkatan pelayanan publik yang lebih baik," kata dia.