Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menargetkan pengentasan kasus stunting (kekerdilan) secara signifikan di tahun 2020.

Hal itu diungkap Bupati Indra Yasin, di Gorontalo, Sabtu, terkait upaya peningkatan program kesehatan di kabupaten tersebut.

Tercatat, angka stunting di daerah itu hingga November 2019, masih mencapai 8,3 persen.

"Memang cukup sulit untuk menolkan angka stunting, namun beragam upaya akan dilakukan untuk menekannya secara signifikan," ujar Bupati.

Saat ini, Dinas Kesehatan setempat, sementara menangani 12 kasus stunting dari 26 kasus yang ditemukan.

Para anak penderita stunting sementara mendapat penanganan intensif dan sangat fokus, berupa pemberian asupan gizi yang cukup dan pemantauan aktivitasnya.

"Kita berharap, anak penderita stunting dapat disembuhkan melalui upaya perbaikan gizi melalui asupan makanan yang cukup dan seimbang," ujar Bupati.

Targetnya, dua hingga tiga tahun ke depan, tidak ditemukan lagi anak penderita stunting di daerah ini.

"Gorontalo Utara harus bebas stunting dan upaya tersebut akan disinergikan dengan program-program pengentasan kemiskinan," ucapnya.

Untuk saat ini, beberapa langkah dilakukan pemerintah kabupaten dalam upaya menekan stunting antara lain, melalui pemberian makanan tambahan dan cara memenuhi asupan gizi pada menu hariannya.

Anak di usia remaja pun diberikan pendidikan tentang upaya mencegah stunting, agar saat mereka (remaja, red) memasuki kehidupan pernikahan, telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang pentingnya kesehatan keluarga melalui asupan gizi yang cukup dan seimbang.

Bupati pun menyerukan, agar masyarakatnya segera melaporkan penemuan kasus-kasus stunting di setiap desa atau di lingkungan sekitar rumah.

"Jika menemukan anak atau balita dengan dugaan stunting, diharapkan segera melaporkannya ke kader kesehatan maupun Puskesmas, untuk penanganan lebih terfokus," ujar Bupati.


 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019