Mulai tahun anggaran 2020, pengelolaan pasar di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
"Sebanyak 20 pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan, pengelolaannya akan dikerja samakan dengan Bumdes," ujar Bupati Indra Yasin, di Gorontalo, Rabu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM, menggelar rapat persiapan tersebut, di aula gerbang emas kantor bupati, dihadiri para kepala desa dan ketua-ketua Bumdes tempat pasar-pasar itu berada, antaranya pasar tradisional Moluo, Posso, Leboto, Molingkapoto dan Ombulodata di Kecamatan Kwandang.
Rapat digelar untuk membangun kerja sama di bidang penataan pasar antara Pemkab yaitu Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM dan Bumdes, termasuk menghadirkan para mandor pasar.
"Ini bukan membangun bisnis, namun pasar akan dikembangkan secara holistik dan multifungsi, termasuk diarahkan untuk menggerakkan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya di bidang pemasaran, agar berkembang cepat," ujar Bupati.
Bumdes pun diharapkan menjadi kekuatan perekonomian desa, yang tidak hanya akan mengelola pasar, namun mampu menggerakkan 3.746 UKM/IKM di daerah ini.
Rapat persiapan tersebut diharapkan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan pasar yang berbasis ekonomi kerakyatan, serta pengelolaan retribusi pasar sebagai salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
Hadir pada rapat tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Abdul Wahab Paudi, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM, Sumitro Datunsolang, Kepala Badan Keuangan, Husin Halidi dan anggota Komisi II DPRD Kabupaten, Lukum Diko. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Sebanyak 20 pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan, pengelolaannya akan dikerja samakan dengan Bumdes," ujar Bupati Indra Yasin, di Gorontalo, Rabu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM, menggelar rapat persiapan tersebut, di aula gerbang emas kantor bupati, dihadiri para kepala desa dan ketua-ketua Bumdes tempat pasar-pasar itu berada, antaranya pasar tradisional Moluo, Posso, Leboto, Molingkapoto dan Ombulodata di Kecamatan Kwandang.
Rapat digelar untuk membangun kerja sama di bidang penataan pasar antara Pemkab yaitu Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM dan Bumdes, termasuk menghadirkan para mandor pasar.
"Ini bukan membangun bisnis, namun pasar akan dikembangkan secara holistik dan multifungsi, termasuk diarahkan untuk menggerakkan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya di bidang pemasaran, agar berkembang cepat," ujar Bupati.
Bumdes pun diharapkan menjadi kekuatan perekonomian desa, yang tidak hanya akan mengelola pasar, namun mampu menggerakkan 3.746 UKM/IKM di daerah ini.
Rapat persiapan tersebut diharapkan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan pasar yang berbasis ekonomi kerakyatan, serta pengelolaan retribusi pasar sebagai salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
Hadir pada rapat tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Abdul Wahab Paudi, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM, Sumitro Datunsolang, Kepala Badan Keuangan, Husin Halidi dan anggota Komisi II DPRD Kabupaten, Lukum Diko. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020