Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Banyaknya pelabuhan tak resmi di Indonesia
menjadi celah penyelundupan narkoba dari luar negeri ke Indonesia.
"Ada ribuan pelabuhan nggak resmi di Indonesia. Itu menjadi entry
point yang bisa dijadikan jalan bagi para sindikat untuk memasukkan
narkoba ke Indonesia," kata Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN)
Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, di Jakarta, Selasa.
Ia mencatat hanya terdapat 250 pelabuhan resmi di Indonesia, sementara pelabuhan tak resmi berjumlah ribuan.
Baru-baru ini BNN berhasil menyita 840 kilogram sabu yang
diselundupkan melalui jalur laut ke Pelabuhan Dadap, Tangerang. Sabu
tersebut berasal dari Guangzhou, Tiongkok dan rencananya akan diedarkan
di Indonesia.
Dalam operasinya itu, BNN menggerebek sembilan orang tersangka saat
sedang melaksanakan transaksi sabu tersebut di kawasan Lotte Mart Taman
Surya, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin (5/1).
Kesembilan tersangka tersebut adalah 4 orang WN Hongkong, 1 orang WN
Malaysia dan 4 orang WNI yang berinisial SL, SN, TST, TSL, SEF, CHM,
WCP, SJJ, dan ADK.
Sementara kronologis penangkapan sendiri berawal dari barang
tersebut dikirim melalui jalur laut. Para tersangka melakukan transaksi
di tengah laut dengan membawa kapal kecil. Dengan kapal kecil tersebut,
barang dibawa menuju Pelabuhan Dadap, Tangerang pada 5 Januari pagi.
Dari Dadap kemudian barang tersebut dimasukkan ke dalam mobil box,
lalu barang tersebut dibawa ke Lotte Mart Taman Surya untuk melakukan
transaksi dengan cara bertukar mobil.
"Saat akan menyerahterimakan barang, saat itu juga petugas BNN mengamankan para tersangka," katanya.
Pelabuhan tak resmi jadi celah penyelundupan narkoba
Selasa, 6 Januari 2015 21:59 WIB