Sementara Bank Indonesia sudah mengucurkan dana sekitar Rp300 triliun sepanjang tahun ini dalam intervensi pasar guna menguatkan nilai tukar rupiah dari tekanan dolar AS, yang terjadi akibat pandemi global virus corona atau COVID-19.
Gubernur BI Perry Warjiyo belum lama ini mengatakan intervensi nilai tukar rupiah dilakukan di pasar spot, kemudian di pasar sekunder untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor asing, dan intervensi di pasar Domestik NDF
"Kami terus melakukan injeksi likuidtas baik rupiah dan valas, untuk injeksi likuditas kami laporkan tahun ini sudah injeksi rupiah hampir Rp 300 triliun," kata Perry.