Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepolisian RI akan segera menyelidiki pesan
ancaman bom yang disampaikan pada staf maskapai Batik Air di Ambon
terkait penerbangan pesawat bernomor 6171 rute Ambon-Jakarta yang
kemudian mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
"Tentu kita akan sterilisasi apakah itu betul-betul ada bom atau
tidak. Itu nanti ada mekanisme sendiri," kata Kepala Polri Jenderal
Badrodin Haiti di Istana Negara Jakarta, Jumat, usai dilantik oleh
Presiden Joko Widodo.
Setelah mendapat laporan tentang pesan ancaman bom yang dikirimkan
kepada stafnya pukul 07.08 WIT dan 08.12 WIT, Manager Batik Air Ambon
Ramly Makawimbang melapor ke polisi dan mengontak otoritas bandara.
Pesawat Batik Air ID 6171
yang lepas landas dari Bandara Internasional Pattimura Ambon menuju
Jakarta pada Jumat pagi pukul 06.40 WIT, menurut dia, kemudian diarahkan
untuk mendarat darurat di
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Pesawat itu
mendarat darurat di Bandara Sultan Hassanudin Makassar sekitar pukul
07.05 WITA. Para penumpangnya kemudian dibawa ke ruang karantina untuk
menjalani pemeriksaan.
Tim penjinak bom dari Den Gegana Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan sudah menuju bandara untuk melakukan pemeriksaan.
Polisi selidiki ancaman bom ke Batik Air
Jumat, 17 April 2015 13:39 WIB