Kairo (ANTARA GORONTALO) - Sedikitnya 25 tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia
yang bekerja di Najran, kota Arab Saudi yang berbatasan dengan Yaman,
merasa ketakutan atas serangan bersenjata milisi Yaman, Haouthi.
"Kami ketakutan tapi tidak bisa berbuat apa-apa," kata Fatimah, salah satu TKW yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Sabtu.
Fatimah mengaku sering mendengar suara tembakan senjata dan bom di dekat dari tempat tinggalnya.
"Kami bingung mau berbuat bagaimana lagi, yang ada hanya ketakutan,"
ujar Fatimah lewat jaringan whatsapp, dan mewanti-wanti Antara agar
tidak menelepon lewat telepon genggamnya karena khawatir HP dirampas
majikan.
Kota Najran, salah satu kota di kawasan selatan Arab Saudi yang
berbatasan dengan negara bergolak Yaman, dilaporkan menjadi sasaran
serangan dari kelompok pemberontak Syiah Yaman, Houthi, yang kini
menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.
Sararan Houthi ke Najran tersebut merupakan bagian dari serangan
balasan atas gempuran udara koalisi Arab pimpinan Arab Saudi ke Yaman
melawan milisi Syiah Haouthi.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Buruh Migran Indonesia (DPP
BMI) Muhammad Ghazali yang dikonfirmasi Antara membenarkan adanya
ketakutan TKW di Najran.
Menurut Ghazali, sedikitnya terdapat 25 TKW yang sedang bekerja di
kota Najran dan mengkhawatirkan keamanan tidak kondusif akibat serangan
Houthi.
Disebutkan, para TKW itu sudah melapor ke KBRI Riyadh, tapi sejauh ini belum mendapat tanggapan.
Di samping itu, kata Ghazali, para TKW itu juga mendapat perlakuan
tidak sepantasnya, yaitu bekerja tidak hanya di satu majikan sesuai
perjanjian, tapi malahan dipekerjakan berganti-ganti majikan.
Dengan nada pilu, Fatimah menuturkan isi hatinya, "Aku tidak ingin
dipenjara. Moga2 kami semua selamat dari situasi sulit ini".
TKW di Arab Saudi ketakutan atas serangan milisi Houthi
Sabtu, 16 Mei 2015 14:02 WIB