Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Saat melakukan mudik terutama di siang hari,
ahli kesehatan mengingatkan kita untuk tetap menjaga asupan cairan
harian (hidrasi) sehingga tak mengalami dehidrasi atau kekurangan
cairan.
"Saat mudik, ingat, kita masih puasa sehingga problem besar saat
mudik adalah dehidrasi yg besar. Baik pemudik yang menggunakan jalur
darat, laut maupun udara, dehidrasi cukup menghantui, sehingga konteks
menjaga hidrasi penting," ujar spesialis gizi, Dr. Tirta Prawita Sari,
M.Sc., Sp.GK di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI),
Jakarta, Sabtu.
Tirta mengatakan, risiko dehidrasi yang tak jarang dibarengi
kekurangan eletrolit terutama dialami pemudik yang menggunakan sepeda
motor. Kondisi ini diperparah kondisi cuaca yang cukup panas.
"Pemudik yang menggunakan sepeda motor bisa berisiko mengalami dehidrasi
sedang, terutama di kondisi cuaca seperti sekarang, rasanya panas
sekali," kata Ketua Yayasan Gerakan Sadar Masyarakat Sadar Gizi itu.
Oleh karena itu, Tirta menganjurkan pemudik memperhatikan asupan cairan harian, dengan mengonsumsi cukup air putih.
Bila
perlu juga bisa dengan mengonsumsi air elektrolit atau air kelapa.
"Asupan air putih pastikan cukup. Kalau menggunakan motor di siang hari,
silakan meminum air elektrolit atau air kelapa," tutur dia.
Untuk asupan air kelapa, Tirta menyarankan sekitar satu gelas
saat berbuka. Sementara untuk asupan air harian, sekitar delapan gelas
saat sahur dan berbuka puasa.
Dehidrasi atau kekurangan cairan yang tak segera ditangani bisa
mengancam kehidupan seseorang.
Waspadai dehidrasi saat mudik siang hari
Sabtu, 4 Juli 2015 23:58 WIB