Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Presiden 2009-2014, Boediono, menyatakan
perjalanan bangsa Indonesia yang berusia 70 tahun ini sangat menentukan
masa depan untuk bertahan ribuan tahun.
"Kalau untuk manusia, usia 70 tahun sudah tua tetapi untuk bangsa
usia itu masih remaja dan sangat menentukan apakah bisa bertahan ribuan
tahun atau apakah akan menjadi catatan sejarah lalu hilang," katanya
dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis, terkait 70 Tahun
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 telah membawa bangsa ini berusia 70 tahun pada 2015 ini.
Dalam wawancara bersama pimpinan redaksi Antara dan sejumlah kru
redaksi, Boediono menegaskan ada dua tantangan bangsa ini ke depan.
Pertama, kata Gubernur Bank 2008-2009 Indonesia itu, adalah
bagaimana membangun kapasitas bangsa ini untuk punya ketahanan yang kuat
dalam arti bisa survive atau bertahan dalam melewati risiko dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut Boediono, pembangunan atau capaian dalam kesejahteraan
rakyat terutama dalam pengentasan kemiskinan dan memajukan pendidikan
harus berjalan dengan baik, jangan sampai ada langkah mundur.
Tantangan kedua, katanya, harus fokus pada langkah langkah yang
diarahkan untuk memperkuat fondasi- fondasi jangka panjang dalam
perjalanan bangsa dan negara ini.
Tokoh bangsa kelahiran Blitar, Jatim, 25 Februari 1943 ini
menyatakan wajar bila dalam perjalanan bangsa ini terdapat plus dan
minus.
"Terpenting meminimumkan minus dan menambah plusnya. Apa yang ada
kita pelajari, kita kristalisasi menjadi pedoman ke masa depan," kata
Menko Perekonomian 2005-2008 itu.
Suami Herawati, ayah dari dua putra putri dan kakek sejumlah cucu
itu meyakini bahwa berdasarkan pengalaman yang terjadi bangsa ini mampu
berjalan baik meskipun banyak hal yang perlu diperbaiki.
Boediono: ada dua tantangan Indonesia di masa depan
Kamis, 6 Agustus 2015 13:58 WIB