Bandung (ANTARA GORONTALO) - Polda Jawa Barat telah mengamankan 10 warga
untuk dimintai keterangan terkait kasus kematian mantan wartawan surat
kabar yang dianiaya warga di Cidaun, Kabupaten Cianjur.
"10 orang
sudah diamankan di Polres Cianjur, mereka masih status saksi," kata
Kahumas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono di markas Polda
Jabar, Bandung, Jumat.
Ia mengatakan, 10 warga Desa Gelarwangi,
Kecamatan Cidaun itu diamankan untuk mengetahui siapa orang yang
melakukan tindakan penganiayaan terhadap dua orang hingga menyebabkan
tewas dan luka-luka.
Kepolisian, lanjut Pudjo, perlu mengetahui siapa saja warga yang
terlibat dalam penganiayaan itu, kemudian ditetapkan sebagai tersangka
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Jadi 10 orang itu kita lihat statusnya, perannya masing-masing itu
apa, apakah hanya ikut teriak, ikut mukul, untuk itu diamankan dulu,"
katanya.
Pudjo mengatakan, warga yang diamankan ke Polres Cianjur itu bukan
hanya menindaklanjuti kasus penganiayaan, tetapi ada kasus lain yaitu
pemerasan dan pembalakan pohon hutan secara ilegal di Kecamatan Cidaun.
Ia menuturkan, kasus penganiayaan oleh kelompok warga itu terjadi,
Rabu (9/9) malam, menyebabkan Rian (35) meninggal dunia, kemudian
temannya Syahrim (41) luka-luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, kedua korban
penganiayaan itu mengaku sebagai wartawan surat kabar dan ulahnya
dianggap sering meresahkan warga.
Aksi dua orang itu, kata Pudjo, sering mendatangi masyarakat yang
sedang membangun rumah kemudian dengan alasan investigasi menanyakan
asal usul kayu yang digunakan masyarakat untuk rumah itu.
"Kalau diketahui kayu tersebut diambil dari hutan maka mereka
mengancam akan melaporkan masyarakat kepada pihak berwenang terkait illegal logging," katanya.
Selanjutnya korban terakhir menakuti warga Selasa (8/9) dengan
mendatangi seorang warga yang sedang membangun rumah, dan diketahui
kayunya berasal dari hutan.
"Selanjutnya terjadi kesepakatan tidak akan dilaporkan dengan
syarat menyerahkan uang Rp5 juta kepada yang diduga oknum wartawan
tersebut, malam harinya terjadi peristiwa pengeroyokan," katanya.
Hasil pengembangan kepolisian, kedua korban tersebut ternyata sudah
bukan lagi wartawan media cetak seperti yang disebutkannya kepada
warga.
"Menurut keterangan dari rekan-rekan media cetak dan elektronik di
Cianjur, dua orang tersebut wartawan tidak jelas, hasil pelacakan kedua
korban bukan wartawan Metro Jabar bukan wartawan Garut Express bukan
pula Warta Jabar," kata Pudjo.
10 warga diamankan terkait kematian orang yang mengaku wartawan
Jumat, 11 September 2015 21:00 WIB