Jakarta (ANTARA GORONTALO) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) siap
membantu proses evakuasi korban tenggelamnya KM Wihan Sejahtera dengan
mengerahkan setidaknya 12 kapal terdiri atas 10 kapal tunda dan dua
kapal pandu.
"Kami all out membantu evakuasi agar prosesnya berjalan
cepat dan lancar," kata General Manager Pelindo III Cabang Tanjung
Perak, Eko Harijadi Budijanto, dalam siaran pers yang diterima Antara,
di Jakarta, Selasa.
Kapal tunda dan pandu yang membantu proses evakuasi adalah Kapal
Tunda Anggada X, Bima 324, Madelin III, Joyoboyo, Jayengrono, Maiden
III, Hercules I, Kresna 306 dan Kresna 315 dan Hercules 2 dan 2 (dua)
unit RIB.
Selain dari Pelindo III, proses evakuasi juga dibantu kapal dari Ditpol Air Polda Jatim, Coast Guard dan kapal nelayan.
Sebelumnya, KM Wihan Sejahtera Rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende (NTT)
Senin (16/11) tenggelam di perairan Tanjung Perak, setelah bertolak
dari Terminal Jamrud, Tanjung Perak pukul 08.00 WIB.
Kapal berjenis Roll On-Roll Off (RO-RO) yang dioperasikan oleh PT
Trimitra Samudra ini memiliki panjang dan lebar masing-masing 120,6
meter dan 23,12 meter, berat 9.786 GRT. Pelayaran rute Surabaya-Labuan
Bajo-Ende (NTT) ini terbilang rute baru karena baru 4 kali pulang-pergi.
Para penumpang yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke Terminal
Penumpang Kapal Laut Gapura Surya Nusantara (GSN) untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut serta pendataan.
"Para penumpang dapat beristirahat di sini sembari dilakukan pendataan oleh instansi terkait", kata Eko.
Sedangkan penumpang yang cedera berat maupun ringan langsung dibawa
ke Rumah Sakit PHC untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut,
sedangkan sisanya ditampung di Terminal GSN.
Beberapa instansi, seperti Basarnas, Polres Tanjung Perak,
Pemerintah Kota, BPBD Jatim, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan RS PHC sudah
"stand by" di dalam terminal mendirikan posko krisis center untuk
memberikan layanan kesehatan maupun psikologi.
Puluhan ambulan dari berbagai instansi juga disiapkan untuk melayani para korban.
"Selain menyediakan penampungan sementara di GSN, kami menyediakan
bantuan makanan dan puluhan pakaian bagi para korban," ujarnya.
Untuk memudahkan pendataan, para penumpang dibagi menjadi dua
bagian, yakni penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo
atau Ende dan penumpang yang tidak melanjutkan perjalanan atau kembali
ke keluarga atau sanak Saudara di Surabaya dan kota-kota di sekitarnya.
Berdasarkan data Vessel Traffic Control dan keterangan dari petugas
pandu Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Kapal KM Wihan Sejahtera telah
miring sejak di depan Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) dan jauh dari
Bangkai Kapal Tanto Hari yang saat ini sedang dalam proses pengangkatan.
Lebih lanjut, kondisi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) aman
untuk keluar masuk kapal karena Pelindo III telah melakukan pendalaman
alur sampai dengan -13 LWS (Low Water Spring) dan pelebaran sampai
dengan 150 meter sehingga kecil kemungkinan KM Wihan Sejahtera menabrak
bangkai kapal.
Pelindo III kerahkan 12 kapal evakuasi KM Wihan
Selasa, 17 November 2015 20:27 WIB