Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Alfian Helmy, ayah dari Allya Siska
Nadia--wanita muda yang meninggal dunia diduga setelah menjalani terapi
di klinik Chiropractic First cabang Pondok Indah Mall--, menyatakan
bahwa pihaknya menolak autopsi karena itu tidak dilakukan sejak
awal-awal.
"Seandainya dilakukan di awal-awal, saya tidak masalah. Namun jika sudah
5 bulan, saya sudah tanya tokoh kepolisian sudah tidak ada gunanya,"
kata Alfian Helmi yang juga mantan pejabat PLN di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, kata dia, menurut dokter jika jasad sudah dimakamkan
selama lima bulan sejak Agustus 2015 hingga Januari 2016 maka tindakan
autopsi sudah tidak maksimal karena hanya tinggal tulang belulang.
"Tidak autopsi karena sudah lima bulan dimakamkan dan ada pernyataan
dokter bahwa sudah tidak ada gunanya autopsi karena sudah lama," kata
Helmi.
Kuasa hukum keluarga Allya, Rosita Radjah, kemudian menjelaskan bahwa
dari mulai meninggalkan rumah sakit, dimakamkan, hingga memberikan
laporan kepada polisi pada bulan Agustus pihaknya tidak diarahkan untuk
melakukan autopsi.
"Sejak awal keluarga memang tidak pernah diarahkan untuk autopsi sampai kemarin," kata Rosita.
Di sisi lain, keluarga Allya tetap berharap penuh kepada polisi untuk
bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas dan meminta pemerintah
memperketat pengawasan terhadap klinik pengobatan serupa.
Alasan keluarga Allya tolak autopsi
Jumat, 8 Januari 2016 22:05 WIB