Moskow (ANTARA GORONTALO) - Lebih dari 100 orang tewas dalam tiga pekan
belakangan di Rusia akibat komplikasi penyakit influenza, kata Menteri
Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova pada Kamis (28/1).
"Sampai kemarin, 107 orang meninggal termasuk empat perempuan hamil
dan delapan anak kecil," kata kantor berita Interfax --yang Skvortsova.
Semua korban belum divaksin dan tidak berobat pada saat mereka
sakit, kata wanita pejabat tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua,
Jumat pagi. Ia menambahkan jumlah korban meninggal saat ini tidak banyak
dibandingkan dengan wabah flu yang menewaskan 687 orang di Rusia pada
2009.
"Sebanyak 4.500 orang meninggal akibat serangan jantung, 6.000
gara-gara stroke, dan 1.000 orang meninggal karena kecelakaan
lalu-lintas di Rusia selama masa yang sama," kata Menteri itu,
sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat pagi.
Namun, Skvortsova menyatakan, negara tersebut siap untuk menghadapi
wabah flu tahun ini dan perusahaan farmasi memiliki simpanan masker
pelindung dan obat anti-virus yang cukup.
Menteri itu juga meramalkan wabah tersebut akan mencapai puncaknya dalam dua pekan ke depan dan sirna pada akhir tahun.
Pengawas epidemiologi dan kebersihan Rospotrebenadzor mengatakan di
dalam pernyataan daring bahwa wabah flu di seluruh Rusia dan jejak wabah
penyakit gangguan pernafasan akut sejauh ini telah lebih dari 47 dari
95 wilayah negeri itu.
Lembaga itu juga menyatakan tak ada satu kasus pun yang didaftar di
antara orang yang telah diberi vaksin, sementara hampir 45 juta orang di
seluruh negeri tersebut, atau 30 persen dari seluruh warganya, telah
diberi vaksin flu tahun ini.
Banyak kota besar termasuk Moskow dan St. Petersburg telah
mengumumkan wabah flu, dan sebagian lagi seperti Yekaterinburg di Urals
dan Petropavlosk-Kamchatsky di Semenanjung Kamchatka telah mengumumkan
penutupan sekolah.
Sementara itu, Skvortsova juga menyatakan berbagai tindakan seperti
pemantauan penerbangan mesti dilakukan guna mencegah kasus import Virus
Zika, yang berkaitan dengan penyusutan otak pada anak-anak dan telah
menyebar panik di Brasil. Ribuan orang telah terinfeksi di sana.
"Kita mengetahui wabah ini bukan ancaman buat kita," kata Skvortsova
--yang pada Rabu (27/1) memberi penjelasan kepada Presiden Vladimir
Putin mengenai satu studi mengenai vaksin untuk melawan Virus Zika.
Virus Zika diperkirakan menyebar ke Amerika Serikat dan setiap
negara di Belahan Barat Bumi, tempat nyamuk Aedes --yang menyebarkan
virus itu-- diketahui hidup, kata Organisasi Kesehatan Pan Amerika.
Nyamuk Aedes hidup di setiap negara di Bumi Belahan Barat kecuali Kanada dan Chile.
Influenza tewaskan lebih 100 orang di Rusia
Jumat, 29 Januari 2016 12:18 WIB