Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Banyaknya follower partai politik di media
sosial (medsos) tidak akan berpengaruh terhadap jumlah pemilih dalam
pemilihan umum, khususnya pemilu 2019, sebab para followers belum tentu
mempunyai hak pilih atau kalaupun punya hak pilih tapi tidak
menggunakan haknya, kata pengamat.
"Sebagian besar follower media
sosial adalah anak-anak muda umur 17-25 tahun dan juga berasal dari
masyarakat perkotaan," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research
& Consulting (SMRC), Djayadi Hanan saat dihubungi di Jakarta,
Selasa.
Berdasarkan perkiraan Djayadi, jumlah pemilih pemula yang
berusia 17-25 tahun dan aktif di media sosial sebanyak 15 persen dari
jumlah pemilih nasional 180 juta. "Ini cukup potensial digarap. Minimal
mengenalkan program partai kepada anak-anak muda dan juga masyarakat
urban," ujarnya.
Namun jangan menjadi prioritas utama, sebab
jumlah pemilih terbesar tetap masyarakat yang tinggal dipedesaan yang
tidak memiliki akses Internet. "Medsos salah satu cara utama untuk
menjaring anak muda," kata Djayadi.
Ia sendiri mengaku tidak
kaget dengan hasil survei yang menempatkan, Partai Gerindra dan PDIP
sebagai juara 1 dan 2 yang mempunyai followers terbanyak di media
sosial. Sebab, sedari awal partai tersebut menggarap serius anak muda di
dunia maya.
Sedangkan untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
juga tidak mengherankan karena sedari awal partai debutan tersebut
memang serius menggarap media sosial. "Yang penting bagaimana cara
mengolah strategi kampanye melalui medsos yang disukai anak muda dan
tidak membosankan," saran dia.
Pada pemilu 2019, Djayadi
memprediksi tidak akan ada kejutan berarti. Sebab, sudah bisa dipastikan
empat besar partai akan dikuasai PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat.
"Yang seru justru perebutan partai papan tengah karena masih susah
diprediksi. Apalagi beberapa partai baru yang cukup agresif mendekati
pemilih pemula," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan
temuan Instute for Transformation Studies (INTRANS) di media sosial
seperti, Facebook fans, Twitter followers, Instragram followers, Google+
followers, dan YouTube subscribers, yang dirilis Jumat lalu (29/1),
Gerindra sebagai partai yang mempunyai paling banyak pengikut sebanyak
3,8 juta followers.
Selanjutnya, PDIP 1,6 juta pengikut, Partai
Solidaritas Indonesia 1,1 juta. Menyusul berikutnya, Partai Hanura (555
ribu pengikut), PKS (250 ribu), Demokrat (189 ribu), PAN (143 ribu),
Golkar (104 ribu), Perindo (48 ribu), NasDem (47 ribu), PPP (16 ribu)
dan PKB (13 ribu).
Pengamat : follower medsos tidak berpengaruh pada suara pemilu
Rabu, 3 Februari 2016 20:30 WIB