Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer meminta warga daerah itu untuk mengikuti program Germas Batari (Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri) atau gerakan mengajak masyarakat menanam cabai sendiri.
Program itu, kata Gubernur Hamka di Gorontalo, Senin, digalakkan oleh Dinas Ketahanan Pangan untuk bisa menekan kenaikan harga cabai rawit yang terjadi menjelang Ramadhan.
Saat ini, komoditas cabai atau rica di Gorontalo, menjadi salah satu rempah utama yang mengalami kenaikan. Sebelumnya harga cabai berada di kisaran Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram, kini naik di kisaran Rp60 ribu per kilogram.
"Kita punya program Germas Batari, dimana gerakan ini memang dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan keperluan masyarakat akan cabai rawit jelang Ramadhan. Saya tekankan ke pak Kadis Ketahanan Pangan bahwa masyarakat harus memasifkan gerakan ini," kata Hamka.
Pemerintah Provinsi Gorontalo juga akan mengintensifkan bazar pangan murah dan pasar murah yang masing-masing digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Operasi pasar diharapkan bisa meringankan beban warga dan menjaga harga tetap stabil di pasaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Sutrisno menjelaskan, pada tahun ini pihaknya sudah mengusulkan untuk pembiayaan program Germas Batari sebesar 20 ribu bibit.
Jika diasumsikan satu kelompok mendapatkan 200 bibit, maka program itu bisa menjangkau 100 kelompok masyarakat.
"Cara mengakses cukup mudah. Warga yang ingin menanam syaratnya harus mengajukan secara berkelompok maksimal 10 orang satu kelompok. Kita akan survei kalo layak maka akan kami bantu," kata Sutrisno.
Pemerintah kabupaten dan kota pun diharapkan bisa menyediakan program serupa. Germas Batari dinilai mampu menjaga stabilitas harga cabai rawit, minimal untuk memenuhi keperluan harian rumah tangga.
Gubernur Gorontalo imbau warga ikut program Germas Batari
Selasa, 7 Maret 2023 11:39 WIB