Berbicara kepada pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin ini, dia telah melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo.
Pejambon
(nama kawasan di mana Kantor Kementerian Luar Negeri berada di Jakarta)
langsung menghubungi Kedutaan Indonesia di New Delhi, India, atas
serangan bom bunuh diri itu. Bom bunuh diri Lahore terjadi pukul 20
waktu setempat alias 22.00 WIB.
Bom bunuh diri
itu diketahui menewaskan seketika 65 orang dan melukai secara serius
300 yang lain. Sementara CNN menyatakan korban tewas itu 67 orang.
Baca Juga : Pakistan buru pelaku di balik serangan bom Lahore
Baca Juga : Pakistan buru pelaku di balik serangan bom Lahore
"Hari ini tim dari Islamabad ke Lahore untuk memastikan tidak ada korban WNI dan juga mempererat koordinasi dengan otoritas setempat karena banyak mahasiswa kita yang berada di Lahore," kata Marsudi.
Dia juga menghimbau kepada keluarga WNI di Lahore yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk menghubungi ke nomor +922832012, +923458571989.
"Ini hotline, kapanpun bisa dihubungi dengan dua nomor tersebut," kata dia. Dibandingkan ke Islamabad, Lahore di provinsi makmur Pakistan, Provinsi Punjab, jauh lebih dekat ke New Delhi, dan kota besar terdekat Pakistan dengan Lahore adalah Karachi.
Pada Minggu malam (27/3), terjadi ledakan di wilayah Taman Gulshan-e-Iqbal yang merupakan satu di antara pusat kota tempat banyak orang berkumpul.
Otoritas di Pakistan menyebutkan kepada media setempat, ledakan itu kemungkinan disebabkan karena bom bunuh diri yang menewaskan setidaknya 65 orang.
Baca Juga : Presiden Jokowi kutuk keras serangan Bom Lahore
Kebanyakan korban serangan bom di sebuah taman di kota bagian timur Lahore pada Minggu petang (27/3) adalah perempuan dan anak-anak yang sedang menikmati libur akhir pekan Paskah.
Kebanyakan korban serangan bom di sebuah taman di kota bagian timur Lahore pada Minggu petang (27/3) adalah perempuan dan anak-anak yang sedang menikmati libur akhir pekan Paskah.
Ledakan bom ini seolah menyambung
pemboman dan teror yang terjadi di Paris (Prancis) dan Brussel (Belgia).
Pada saat sebelumnya, kekuatan gabungan Barat dan Rusia serta orotitas
Suriah dilaporkan semakin melemahkan posisi ISIS di Suriah dan Irak.
Libya kemudian menjadi "alternatif" posisi baru ISIS.