Kabul (ANTARA GORONTALO) - Satu serangan roket mengguncang Ibu Kota
Afghanistan, Kabul, pada Sabtu malam (9/4), beberapa jam setelah menteri
luar negeri AS mengakhiri kunjungan satu-hari ke negeri tersebut, kata
beberapa sumber dan saksi mata.
"Dua roket ditembakkan dari bagian timur Kabul ke arah distrik
diplomatik di bagian tengah kota itu," kata satu sumber keamanan kepada
Xinhua.
Satu roket menghantam satu gedung sekolah menengah di distrik polisi
satu, kata sumber tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Minggu
siang. Ia menambahkan, "Informasi awal menunjukkan tak seorang pun
cedera dalam serangan itu."
"Sejauh ini, kami tak memiliki perincian, tapi kami akan berusaha memperoleh keterangan lebih lanjut," katanya.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry tiba di Kabul pada Sabtu pagi, untuk kunjungan tanpa pemberitahuan.
Sejauh ini, tak seorang telah mengaku bertanggung jawab atas
serangan tersebut, tapi kelompok gerilyawan Taliban telah melancarkan
serangan serupa pada masa lalu.
Pada penghujung Maret, petempur Taliban menembakkan tiga roket ke
gedung parlemen baru Afghanistan, tapi tidak merenggut nyawa.
Konflik yang berkecamuk dan aksi gerilyawan di Afghanistan telah
menewaskan 15 gerilyawan di Afghanistan Utara sementara 15 pembersih
ranjau telah diculik di Provinsi Herat, bagian barat negeri tersebut,
kata beberapa pejabat pada Sabtu (2/4).
Pasukan keamanan yang melakukan penindasan terhadap gerilyawan di
Provinsi Kunduz, Afghanistan Utara, menewaskan delapan gerilyawan
bersenjata, kata seorang juru bicara di provinsi tersebut, Nasratullah
Jamshidi.
Operasi itu, menurut pejabat tersebut, telah mencakup Daerah Alchin
dan Taloki di luar Ibu Kota Provinsi tersebut, Kunduz, dan direncanakan
berlangsung selama beberapa hari.
Sementara itu, Zabihullah Mujahid --yang mengaku berbicara buat
Taliban, mengkonfirmasi pertempuran dengan pasukan keamanan di Daerah
Taloki di luar Kota Kunduz. Ia menyatakan gerilyawan "menghancurkan dua
tank tempur" pada Jumat (1/4), dan menewaskan beberapa prajurit
pemerintah.
Namun, Jamshidi membantah pernyataan Taliban itu dan mengatakan tak
ada personel keamanan yang jadi korban di daerah tersebut selama dua
hari.
Dalam peristiwa serupa, pasukan keamanan telah menewaskan tujuh
petempur Taliban dan melukai 10 orang lagi di Kabupaten Dawlatabad di
Provinsi Faryab, Afghanistan Utara. Pasukan keamanan juga merebut
kembali dua pos pemeriksaan dari kelompok gerilyawan dalam 24 jam, kata
Kepala Polisi Provinsi tersebut Sayed Agha Andarabi kepada media
setempat.
Sementara itu, beberapa pria bersenjata, yang dipastikan sebagai
anggota Taliban, menculik 15 pembersih ranjau di Provinsi Herat,
Afghanistan Barat, kata Juru Bicara Pemerintah Provinsi tersebut Jilani
Farhad.
Serangan roket guncang Kabul, setelah kunjungan Kerry
Minggu, 10 April 2016 13:30 WIB