Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri luar negeri dan panglima militer
Indonesia, Malaysia dan Filipina akan melakukan pertemuan trilateral di
Jakarta pada 5 Mei mendatang untuk membahas kerja sama pengamanan
wilayah maritim di sekitar Sulawesi, Zamboanga, dan Sulu.
"Ini adalah instruksi dari Presiden RI kepada Menteri Luar Negeri
dan Panglima TNI untuk duduk bersama mitranya dari Filipina dan
Malaysia," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi
pers di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Kamis.
Menurut Arrmanatha, tujuan utama pertemuan trilateral tersebut
adalah untuk menjajaki kemungkinan melakukan patroli bersama Indonesia,
Malaysia dan Filipina di wilayah perairan sekitar Sulawesi Indonesia,
Zamboanga Malaysia, dan Sulu Filipina, yang belakangan ini banyak
terjadi pembajakan dan penyanderaan.
Padahal, perairan di sekitar wilayah tersebut merupakan jalur
strategis ekonomi bagi ketiga negara dan negara-negara lain untuk
memasuki wilayah ASEAN.
"Pertemuan ini menjadi penting untuk memastikan agar kerja sama di
bidang ekonomi tidak terganggu dengan meningkatnya ancaman keamanan di
wilayah tersebut," kata dia.
Selain itu, panglima militer Indonesia, Malaysia dan Filipina juga
akan menandatangani nota kesepahaman yang akan berisi detail operasional
kerja sama keamanan yang akan menjadi hasil konkret dari pertemuan
trilateral tersebut.
Terkait penyanderaan empat belas WNI oleh kelompok militan Abu
Sayyaf di Filipina, Arrmanatha mengatakan hal itu tidak ada dalam agenda
pertemuan.
"Secara khusus tentang sandera tidak ada dalam agenda, tapi tidak
menutup kemungkinan pihak Filipina akan memberikan informasi terbaru
terkait langkah-langkah yang dilakukan untuk membebaskan sandera yang
ada di sana secara keseluruhan," tuturnya.
Pertemuan trilateral menlu dan panglima militer Indonesia, Malaysia
dan Filipina di Jakarta pada 5 Mei akan diawali kunjungan kehormatan
kepada Presiden RI Joko Widodo, kemudian dilanjutkan pertemuan tertutup
ketiga pihak di Gedung Pancasila Kemlu di Pejambon.
Indonesia-Malaysia-Filipina bahas keamanan maritim
Kamis, 28 April 2016 18:28 WIB