Nusa Dua, Bali (ANTARA GORONTALO) - Pimpinan sidang musyawarah nasional luar
biasa Partai Golkar Nurdin Halid melarang keras pertemuan antara bakal
calon ketua umum atau tim suksesnya dan ketua Dewan Pimpinan Daerah
untuk menghindari hal-hal yang melanggar ketentuan pemilihan ketua umum.
"Kami
melarang pertemuan antara bakal calon ketua dan DPD atau dengan tim
suksesnya. Kalau pertemuan DPD 1 dengan DPD 2 tidak apa-apa, itu hak
mereka," tutur Nurdin saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center,
Minggu sore.
Sehubungan dengan adanya informasi yang menyatakan
salah seorang bakal calon ketua umum mengumpulkan para ketua DPD, Nurdin
berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi demi menjaga asas
demokratis dalam pemilihan.
Dia pun mengatakan, bahwa pertemuan
yang terjadi antara bakal calon ketua umum dan ketua DPD bukan bagian
dari acara Munaslub yang berlangsung sejak tanggal 14-16 Mei itu.
Sebelumnya,
tujuh dari delapan bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar berkomitmen
untuk mengawal pelaksanaan pemilihan ketua umum periode 2016-2021
melalui mekanisme tertutup dan menentang keras praktik-praktik
kemenangan yang bertentangan dengan AD/ART partai berlambang pohon
beringin tersebut.
Bentuk koalisi tersebut merupakan respon dari beredarnya kabar
pengumpulan ketua DPD Golkar oleh salah seorang bakal calon ketua umum
untuk membagikan surat dukungan dalam Munaslub.
Ketujuh kandidat tersebut antara lain Ade Komarudin, Airlangga
Hartarto, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, dan Azis
Syamsudin. Sementara Indra Bambang Utoyo yang turut bergabung dengan
koalisi tersebut tidak dapat hadir karena berhalangan.
Golkar larang pertemuan calon ketum dengan DPD
Minggu, 15 Mei 2016 21:29 WIB