Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Biaya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON)
2020 di Papua menembus angka Rp10 triliun dan dana tersebut digunakan
untuk pembangunan infrastruktur dan suprastruktur yang dibutuhkan pada
kejuaraan empat tahunan itu.
"Rp10 T itu sudah semuanya baik
infrastruktur dan suprastruktur. Namun, untuk detailnya masih terus
dikaji karena harus disesuai dengan kebutuhan," kata Sekretaris Umum PB
PON 2020, Yusuf Yambe Yabdi di sela Bimtek Menuju PON 2020 di Jakarta,
Senin.
Menurut dia, meski biaya yang dibutuhkan untuk pelaksana
kejuaraan multieven paling besar di Indonesia itu cukup tinggi, namun
biaya tersebut nantinya tidak semuanya ditanggung oleh pemerintah
provinsi Papua. Ada beberapa pihak yang akan mendukung suksesnya PON
2020.
Khusus untuk Provinsi Papua, kata dia, hanya menyiapkan
anggaran sebesar Rp3 T. Untuk sisanya akan mendapatkan dukungan dari
pihak swasta, APBD masing-masing kabupaten yang terlibat hingga dari
pemerintah pusat.
"Yang jelas perencanaan akan menjadi dasar
berapa besar anggaran yang dibutuhkan. Jadi, biaya sekitar Rp10 T itu
sudah untuk semuanya," kata pria yang juga Kepala Dinas Olahraga Daerah
Provinsi Papua itu.
Untuk menghadapi PON 2020, Papua memang harus
berbenah. Bahkan hampir semua lokasi pertandingan harus dibangun baru
meski ada beberapa yang tinggal direnovasi. Selain itu, lokasi kejuaraan
juga tidak terpusat karena melibatkan banyak wilayah.
Secara
umum, PON 2020 akan dipusatkan di Jayapura, namun ada empat lagi wilayah
yang bakal menjadi tuan rumah yaitu Biak, Wamena, Timika dan Merauke.
Adapun cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 55 cabang
termasuk eksebisi.
Demi mensukseskan PON 2020, Papua telah
bergerak cepat baik dalam menyiapkan infrastruktur maupun sumber daya
manusianya. Khusus untuk infrastruktur pembangunannya dilakukan secara
bertahap sesuai dengan Pengajuan anggaran yang telah dilakukan.
"Ada
yang multi year ada juga yang hanya satu tahun. Yang jelas sistemnya
berbeda-beda. Tahun ini target kita semua perencanaan infrastruktur
semuanya tuntas dan pembangunan dimulai tahun depan. Semua infrastruktur
harus tuntas tahun 2019," katanya menegaskan.
Untuk sumber daya
manusia, saat ini sudah mulai disiapkan terutama untuk mengisi 14 bidang
yang telah ditetapkan diantaranya sekretariat, transportasi, kesehatan
dan akomodasi. Sedikitnya ada 140 orang yang dipersiapkan untuk mengisi
pos-pos tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KONI Pusat
Suwarno mengatakan, perencanaan infrastruktur PON 2020 memang harus
tuntas tahun ini. Hal ini dilakukan agar persiapan jauh lebih baik meski
waktu pelaksanaan masih panjang. Pihaknya tidak ingin ada kendala
dikemudian hari.
"Tahun ini perencanaan infrastruktur harus
tuntas supaya tahun depan tinggal pembangunan. Tidak hanya
infrastruktur, Papua juga harus siap sumber daya manusianya termasuk
bagaimana menentukan cabang olahraga hingga nomor yang akan
dipertandingkan. Semuanya harus disiapkan dengan baik," katanya.
Biaya PON 2020 Papua tembus Rp10 triliun
Selasa, 21 Juni 2016 10:43 WIB