Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Provinsi Papua mengakui cukup rumit
untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya akan
terlibat langsung dalam persiapan hingga pelaksanaan Pekan Olahraga
Nasional (PON) 2020 di Bumi Cendrawasih itu.
"Paling rumit memang
SDM. Kami akui ketersediaan SDM tidak setinggi di Jawa. Makanya kami
harus mempersiapkan jauh-jauh dari," kata Kadisorda Papua Yusuf Yambe
Yabdi di sela Bimtek Menuju PON XX Papua di Hotel Century Senayan,
Jakarta, Senin.
Menurut dia, dengan sisa waktu yang ada, pihaknya
bergerak cepat untuk bersiap diri dan salah satu upayanya adalah
membawa sekitar 30 orang dari lingkungan Dinas Olahraga dan KONI Papua
untuk menjalani bimbingan teknis di bawah arahan dari KONI Pusat.
Jumlah
tersebut, kata dia, akan terus bertambah hingga 140 orang karena
disesuaikan dengan jumlah bidang yang akan ditangani. Masing-masing
bidang nantinya akan dimotori oleh 10 orang yang sebelumnya sudah
menjalani pelatihan atau bisa dikatakan ahli dibidangnya.
"Dari
bimtek ini akan diketahui siapa untuk pos mana. Setelah bimtek langsung
ditetapkan. Misal Si A fokus di sekretariat, si B pegang masalah
transportasi dan si C bidang kesehatan. Disini (bimtek) semua hal harus
bisa dipahami semua peserta," katanya menambahkan.
Pria yang juga
menjadi Sekretaris Umum PB PON 2020 itu menjelaskan, pengetahuan yang
didapat di bimtek ini akan diaplikasikan di lapangan. Apalagi, lokasi
pertandingan PON 2020 dilakukan dibanyak tempat yaitu Jayapura, Biak,
Wamena, Timika dan Merauke.
"Yang melakukan bimtek di Jakarta
khusus untuk perwakilan Disorda dan KONI Papua. Selanjutnya, hasil
bimtek akan diturunkan hingga tingkat kabupaten/kota yang menjadi tuan
rumah PON 2020," kata pria Sekretaris Umum KONI Papua itu.
Pelaksanaan
PON 2020 dinilai cukup panjang, namun segala persiapan mulai dikebut
sejak tahun ini. Bahkan, pembangunan infrastruktur sudah dilakukan
seperti stadion atletik di Timika. Pembangunannya sendiri dilakukan oleh
pihak swasta dalam hal ini PT Freeport.
Sementara itu Wakil
Ketua Umum KONI Pusat Suwarno mengatakan, apa yang dilakukan oleh Papua
juga dilakukan tuan rumah PON lainnya seperti Jawa Barat. Dengan
persiapan dilakukan jauh lebih awal maka akan diketahui apa kendala
maupun yang diinginkan Papua selaku tuan rumah.
"Materi yang
diberikan tidak jauh beda dengan Jawa Barat yaitu bagaimana menentukan
cabang olahraga, nomor yang dipertandingkan hingga venue. Selain itu
juga sekretariat, transportasi hingga bidang kesehatan," katanya
dihadapan peserta bimtek.
Dengan adanya bimtek ini, kata dia,
semua pihak bisa memahami apa yang akan menjadi calon tugasnya. Apalagi
untuk menjadi tuan rumah PON harus siap dengan tekanan termasuk desakan
dari pengurus cabang olahraga agar cabang olahraganya bisa
dipertandingkan dikejuaraan empat tahunan itu.
"Desakan itu yang
harus diwaspadai. Yang jelas, untuk menentukan cabang olahraga maupun
nomor yang dipertandingkan harus sesuai dengan kekuatan tuan rumah.
Kemampuan tuan rumah akan diuji disini. Makanya harus dipersiapkan
dengan baik termasuk infrastrukturnya," kata Suwarno menegaskan.
Papua akui rumit persiapkan SDM PON 2020
Selasa, 21 Juni 2016 10:45 WIB