Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar,
Bobby Rizaldi mengatakan fraksinya memberikan persetujuan Budi Gunawan
sebagai Kepala BIN, tanpa perlua mendalami visi-misi yang bersangkutan
dalam uji kelayakan dan kepatutan.
"Fraksi Partai Golkar merasa tidak perlu lagi mendalami visi dan
misi Pak BG, karena kapabilitasnya yang tidak perlu diragukan, selain
sudah pernah diterima di paripurna DPR RI tempo hari dalam uji kelayakan
Kapolri," kata Bobby di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.
Menurut Bobby, Golkar hanya mengingatkan perlunya dukungan semua
"stakeholder" atau pemangku kepentingan pada BIN yang akan dipimpin BG,
baik dari wewenang dan anggaran.
Hal itu menurut dia, untuk merespon tantangan radikalisme,
terorisme, "proxy war" dan juga kemampuan "digital intelligence"
terkini.
Baca Juga : Komjen Budi Gunawan bertekad wujudkan profesionalitas BIN
"Sesuai UU 17/2011, DPR memberi pertimbangan terhadap calon, dan
sesuai dengan pasal 39 dan 40, dimana BIN sebagai koordinator intelijen
negara, paparan visi dan misi BG terhadap program tersebut sangat baik,
sehingga beliau layak menjadi Kepala Badan Intelijen yang baru tanpa
catatan," ujarnya.
Bobby menjelaskan, FPG mendukung BG selama tidak ada peraturan
Undang-Undang yang dilanggar dan sebagai dukungan untuk mengawal
kebijakan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, Fraksi Golkar di komisi I tidak perlu memberikan materi pendalaman visi dan misi yang disampaikan BG.
Baca Juga : Ikuti langkah sukses BuWas, kiat Budi Gunawan redam kritik
Uji kelayakan itu berlangsung secara terbuka untuk pemaparan visi
calon Kepala BIN, sementara itu untuk penjelasan misi serta pendalaman
materi berlangsung tertutup.
Sejumlah perwira tinggi Polri turut mendampingi BG dalam uji
kelayakan tersebut antara lain Kalemdikpol Komjen Sjafrudin, Kabarhakam
Komjen Putut Eko Bayuseno, Kakorlantas Irjen Agung Budhi dan Kadiv
Propam Irjen Mohammad Iriawan.
Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso juga terlihat mendampingi BG.
Golkar setujui Komjen Budi Gunawan tanpa perlu dalami visi-misi
Rabu, 7 September 2016 14:49 WIB