Sumenep (ANTARA GORONTALO) - Tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) menyatakan benda misterius diduga bagian dari roket
yang jatuh di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting, Kabupaten
Sumenep, tak berbahaya.
"Saat ini, kondisi benda-benda tersebut sudah aman dan tidak
berbahaya lagi kalau pun disentuh oleh manusia. Kami akan membawanya ke
LAPAN untuk diteliti lebih lanjut," ujar Peneliti Astronomi dan
Astrofisika Pusat Sains LAPAN, Rhorom Priyatikanto M.Si di Sumenep, Jawa
Timur, Rabu.
Sejak Selasa (27/9) malam, Rhorom bersama empat rekannya dari LAPAN
berada di Sumenep untuk meneliti sejumlah benda misterius yang jatuh di
Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting.
Pada Rabu pagi hingga siang, tim dari LAPAN mengunjungi dua lokasi
jatuhnya benda tak dikenal itu di Pulau Giliraja dan Perairan
Giligenting.
Hasil penelitian awal dan sementara, tim dari LAPAN yang datang ke
Sumenep menduga tiga benda menyerupai drum dengan lilitan dari bahan
diduga serat karbon berwarna hitam itu bagian dari roket Falcon 9, yakni
tangki pendingin berisi helium cair
Pada Senin (26/9) sekitar pukul 09.35 WIB hingga pukul 10.00 WIB,
warga melihat dan menemukan sejumlah benda misterius yang jatuh dari
udara di beberapa lokasi di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting.
Barang-barang misterius itu berupa tiga benda menyerupai drum
dengan lilitan dari bahan diduga lembaran fiber berwarna hitam dan satu
benda menyerupai radiator dan serpihannya dalam kondisi diduga hangus
terbakar.
"Kondisi berbeda tentunya akan terjadi ketika benda-benda tersebut
jatuh menimpa manusia. Jangankan dalam kondisi panas, dalam kondisi
dingin pun akan berbahaya jika menimpa langsung manusia ketika baru
jatuh dari udara," kata Rhorom, menerangkan.
Ia menjelaskan, pihaknya telah mendatangi dua lokasi yang menjadi
tempat jatuhnya benda-benda yang diduga bagian roket itu di Pulau
Giliraja dan Perairan Giligenting.
"Sekali lagi, kondisinya sudah aman. Kami menilai benda-benda tersebut tidak mengandung bahan-bahan berbahaya," ujarnya.
Roket Falcon 9 diluncurkan dari Amerika Serikat guna membawa
satelit komunikasi milik salah satu perusahaan Jepang pada 14 Agustus
2016.
Sesuai data di LAPAN, setelah meluncurkan satelit itu, roket Falcon
9 diperkirakan melintas di atas wilayah Pulau Madura pada Senin (26/9)
setelah mengorbit beberapa waktu.
Dalam konteks itu, tim Lapan menduga benda-benda asing yang jatuh
di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting itu bagian dari roket Falcon
9, karena waktu jatuhnya sesuai dengan perkiraan waktu lintasan roket
Falcon 9.
Namun, tim dari LAPAN juga menyatakan masih akan mendalami temuan
benda-benda yang jatuh di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting
tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan pimpinan Polres Sumenep dan
diizinkan untuk membawa benda-benda itu ke LAPAN guna diteliti lebih
lanjut," kata Rhorom.
Sebelumnya, warga Pulau Giliraja yang menemukan benda-benda tak
dikenal itu menduga barang tersebut adalah bom dan bagian dari badan
pesawat.
Sejumlah benda tak dikenal yang sebelumnya dinyatakan sebagai
barang misterius tersebut dibawa dan berada di Mapolres Sumenep dalam
rangka penyelidikan lebih lanjut sejak Senin (26/9) sore.
LAPAN: benda diduga bagian dari roket tidak berbahaya
Rabu, 28 September 2016 20:40 WIB