Jambi (ANTARA GORONTALO) - Mantan juru bicara kepresidenan, Wimar Witoelar,
berpendapat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary
Clinton lebih mampu memberikan dampak yang baik bagi hubungan
Indonesia-AS dibandingkan pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump.
"Implikasi
yang paling baik (bagi Indonesia) adalah Hillary Clinton, karena Donald
Trump tidak berpengalaman secara politik," kata Wimar ketika ditemui di
Jambi, awal pekan ini.
Mantan juru bicara kepresidenan era Presiden RI ke-4 Abdurrahman
Wahid tersebut menjelaskan sosok Hillary lebih siap dan berpengalaman
secara politik karena pernah menjadi ibu negara, senator, dan menteri
luar negeri di AS.
Selain aspek tersebut, Wimar juga menilai Hillary lebih baik karena
pesaingnya, yaitu Donald Trump, hanya merupakan sosok yang mengandalkan
popularitasnya sebagai selebriti dan konglomerat.
Program yang ditawarkan Trump dipandang hanya menyentuh kalangan
tertentu di AS, yaitu masyarakat kulit putih berpendidikan rendah dan
mereka yang merasa ketinggalan pada kemajuan industri, teknologi, dan
globalisasi.
"Sehingga mereka yang terpepet dengan pendatang dan anti-pluralisme
berlindung di balik Trump yang berkenan di hati mereka karena akan
menciptakan AS yang didominasi orang kulit putih, anti-Islam,
anti-imigran, anti-Meksiko, dan karena itu mereka bangkit mendukung,"
kata Wimar.
Di samping itu, program-program utama yang dikampanyekan oleh Trump
dapat berimplikasi kurang baik bagi Indonesia sebagai negara demokrasi
dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia.
"Kalau Trump terpilih kita bisa kena sanksi anti-Muslim, dan akan
hambatan untuk masuk ke AS. Semua perjanjian perdagangan bebas akan
dihapuskan karena dia orientasinya ke dalam. Pakta pertahanan juga akan
dibubarkan," kata dia.
Selain itu, kemenangan Trump dapat menyebabkan adanya reorientasi
hubungan antara Indonesia dan AS, terutama dalam kaitan dengan angkatan
bersenjata karena perubahan kebijakan pakta pertahanan di AS.
Amerika
Serikat akan menggelar pemilihan presiden pada 8 November 2016.
Pemilihan tersebut diikuti oleh Donald Trump sebagai calon presiden dari
Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Manfaat bagi Indonesia jika Hillary Clinton menang
Selasa, 8 November 2016 10:49 WIB