Jayapura (ANTARA GORONTALO) - Aktivis lingkungan di Kota Jayapura dan
sekitarnya mengecam tindakan oknum warga yang berburu dan menjual burung
Cenderawasih lewat media sosial (medsos) seperti Facebook (FB).
Ketua Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) Fredy Wanda di Kota
Jayapura, Papua, Kamis mengaku geram dengan tindakan yang dilakukan oleh
seorang wanita dengan nama akun facebook (FB) Feronica Natalia Saman
yang mengunggah belasan foto burung Cenderawasih dan Kaka Tua yang
diburu dan ditawarkan untuk dijual.
"Dia (Feronica Natalia Saman) seharusnya menjaga apa yang menjadi
kebanggaan bersama, bukan justru mempertontonkan hal yang dilarang
undang-undang," katanya.
Fredy sendiri mengaku geram dan menyesalkan tindakan oknum warga
itu, sebab pemerintah sedang berupaya memproteksi keberadaan burung
endemik itu, ternyata masih ada sekelompok masyarakat yang berburu dan
menjual secara online.
"Wanita itu punya beberapa akun FB dan di dalamnya ditawarkan burung
Cenderawasih yang masih hidup seharga Rp5 juta, sementara yang sudah
diawetkan Rp3 juta. Ini harus ditindak tegas, jangan dibiarkan," kata
Fredy Wanda.
Sementara itu, Dian Wasaraka, aktivis lingkungan lainnya yang juga
rekan Fredy Wanda berpendapat bahwa media sosial menjadi salah satu
tempat yang mudah dan murah dalam menawarkan barang, dan itu ternyata
dimanfaatkan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab dengan
memasarkan burung Cenderawasih hasil buruannya.
"Sangat disayangkan FB digunakan untuk dagang burung endemik. Aparat
keamanan harus segera bertindak, tapi saya yakin dan percaya tim cyber
Mabes Polri, aktivis lingkungan nasional sudah memantau status FB oknum
warga itu," kata Dian Wasaraka.
Senada itu, Konsultan Pariwisata Papua, Jackeline Galatang juga
menyayangkan perbuatan Feronica Natalia Saman dalam akun FB-nya.
"Saat isu Save Cenderawasih tengah didorong sejumlah pihak termasuk
kami di sektor wisata tapi kok ada ya orang-orang seperti ini,
menyedihkan sekali. Sebaiknya kita belajar untuk lebih arif menjaga apa
yang Tuhan beri, bukan memusnahkan apalagi itu dilindungi," katanya.
Dalam akun FB bernama Feronica Natalia Saman yang mencantumkan
sejumlah identitas dirinya bahwa pernah berkuliah di Universitas Papua
dan pernah sekolah di Palembang, Sumatera itu, terpampang sejumlah foto
burung Cenderawasih yang sudah diawetkan dan siap dijual.
Feronica juga menawarkan kepada pengguna medsos bahwa burung surga itu dijual.
Aktivis lingkungan kecam penjualan Cenderawasih lewat medsos
Kamis, 24 November 2016 10:19 WIB