Banda Aceh (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi
korban gempa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin
di Kota Banda Aceh, Kamis sekitar pukul 19.30 WIB.
Ia didampingi sejumlah pejabat dan menteri, di antaranya Menteri
Kesehatan Nila Moeloek, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Sekretaris
Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Teten
Masduki, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Plt Gubernur Aceh
Soedarmo.
Presiden pada kesempatan itu mengatakan gempa yang terjadi pada Rabu
(7/12) tersebut yang terkena dampaknya ada di tiga kabupaten, yakni
Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen.
"Dan telah ditetapkan oleh Gubernur Aceh sebagai bencana di sini," katanya.
Sebelumnya Presiden memimpin rapat penanganan gempa di Hotel Hermes, Kota Banda Aceh.
Presiden Jokowi sekaligus mendapatkan laporan dari jajarannya yang
telah terlebih dahulu tiba dan ditugaskan di Aceh untuk memantau
langsung penanganan gempa di Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya.
Teten Masduki yang ditugaskan Presiden ke Aceh pascagempa memulai
laporannya kepada Presiden terkait dampak gempa di Pidie Jaya dan
sekitarnya, yakni korban meninggal 102 orang, satu orang hilang, 136
luka berat, 616 luka ringan, dan 10.029 mengungsi tersebar di 28
penampungan di tiga kabupaten.
"Ada tiga tahap penanganan gempa, yakni tanggap darurat, pemulihan, dan rekonsiliasi," katanya.
Teten mengatakan saat ini pada masa tanggap darurat yang dilakukan
meliputi penanganan korban meninggal, korban luka, dan menemukan korban
yang hilang.
"Termasuk kebutuhan mendesak misal air, bahan makanan pokok," katanya.
Masa tanggap darurat sendiri ditetapkan sampai dengan 20 Desember
2016 dan ditetapkan sebagai bencana lokal meliputi tiga kabupaten, yakni
Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.
Presiden datangi korban gempa di Banda Aceh
Kamis, 8 Desember 2016 23:44 WIB