Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya
(P4S) Taruna Bhumi, HM Arum Sabil baru-baru ini melakukan
penandantanganan Nota Kesepahaman (MOU) Kerjasama "Gerakan tanam cabai
sejuta polybag" bersama Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI)
Suprajarto.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu,
Arum menjelaskan, penandatanganan MOU Kerjasama gerakan menanam cabai
untuk kemandirian pangan itu dilaksanakan di Padepokan HM Arum Sabil di
Jember Jawa Timur pada 6 Januari 2017.
Ia mengatakan, ide gerakan terkait terus naiknya harga cabai itu
dilontarkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam pertemuan
dengan Ketua P4S Taruna Bhumi dan Pemprov Jatim yang diwakili Kepala
Dinas Perdagangan pada 5 Januari 2017 di Kota Batu.
Dalam pertemuan itu Menteri Perdagangan mengemukakan perlunya
melakukan budi daya cabai untuk setiap kepala keluarga dengan
menggunakan polybag guna mengatasi persoalan terus naiknya harga cabai
yang merupakan salah satu komoditas penting bagi masyarakat.
Apabila setiap kepala keluarga menanam cabai lima polybag, maka
mereka akan dapat memenuhi kebutuhan cabainya sendiri tanpa harus
membeli cabai di pasar.
Ide Menteri Perdagangan itu disambut baik Ketua P4S yang kemudian
melakukan penandatanganan MOU Kerjasama "Gerakan tanam cabai sejuta
polybag" bersama Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto pada 6 Januari
2017.
Pada penandatangan MOU itu juga hadir CEO BNI Malang Yessy Kurnia,
Vice Presiden BSL Bambang Suryaatmodjo, dan Vice Presiden Corporate
Communication dan PKBL Melly Meliana. Acara diawali dengan pertemuan
silaturahim dan penanaman Buah Nusantara Jenis Manggis.
Menurut Arum, jika harga cabai terus meroket, tak lama lagi
Indonesia akan diserbu cabai impor yang nantinya akan berdampak kepada
petani dan masyarakat. Maka, menurut dia, ide Mendag terkait penanaman
cabai itu merupakan ide solutif yang harus terus didorong agar berhasil.
Ketua Bidang Pemberdayaan Petani DPP HKTI itu juga mengemukakan,
tanaman cabai dalam polybag itu nantinya didistribusikan kepada
masyarakat sebagai wujud nyata mengajak masyarakat untuk bisa mewujudkan
"Budaya Rumah Pangan Lestari".
Dalam pelaksanaan gerakan tersebut juga akan dibangun sinergi
antara masyarakat, Kementerian BUMN yang dalam hal ini diwakili oleh
BNI, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian serta pihak peneliti
dan akademisi yang diwakili oleh Politeknik Negeri Jember.
Ketua P4S juga mengemukakan bahwa Rini Soemarno selaku Menteri BUMN
merespons positif gerakan tersebut dan menyatakan bahwa Kementerian
BUMN akan mendukung gerakan itu dengan melibatkan keluarga besar BUMN.
Siapapun yang merasa menjadi bagian dari keluarga besar BUMN adalah
agen "Gerakan tanam cabai sejuta polybag" dan aneka sayuran lainnya di
sekitar tempat tinggal mereka yang nantinya bisa menjadi "Rumah Pangan
Lestari".
Arum juga mengemukakan, melonjaknya harga cabai di Indonesia bukan
merupakan sesuatu yang baru, walaupun dengan penyebab yang berbeda.
Namun karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi cabai
yang besar, maka cabai merupakan komoditas strategis.
"Apabila gerakan ini bisa dilakukan di seluruh negeri, bukan tidak
mungkin pada waktunya nanti Indonesia menjadi negara mandiri pangan,
karena kemandirian pangan bukan hanya tanggungjawab negara, namun juga
tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia" karanya.
Pada awal tahun 2017 ini harga cabai sudah mencapai antara Rp150
ribu sampai Rp200 ribu per kg, diduga penyebab utamanya adalah cuaca.
Cabai yang tidak bisa tumbuh dengan baik pada cuaca dengan curah hujan
tinggi menyebabkan komoditas itu busuk pada saat dipanen.
Akibathya, pasokan cabai berkurang karena mulai pertengahan tahun
2016 hingga awal 2017 curah hujan cukup tinggi di berbagai daerah di
Indonesia, terutama di Pulau Jawa yang merupakan sentra produksi cabai
nasional.
Mengingat cabai merupakan komoditas strategis, kenaikan harga cabai
juga bisa memicu timbulnya inflasi dan kenaikan inflasi juga dapat
berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Sementara itu Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, persoalan
kenaikan harga cabai merupakan persoalan bersama dan pengaruhnya cukup
dominan terhadap inflasi, sehingga berbagai pihak harus peduli terhadap
masalah ini.
Menurut dia, "Gerakan tanam cabai sejuta polybag" yang diawali di
Kabupaten Jember ini bisa menjadi tonggak untuk gerakan di seluruh
Indonesia, dan pihak BUMN melalui BNI hadir dalam gerakan itu untuk
kepentingan rakyat Indonesia.
Di sisi lain Kementerian Pertanian melalui Dirjen Hortikultura
Sputnik Sujono Kamino juga membuat langkah-langkah dalam mengatasi
persoalan cabai, di antaranya dengan membangun kawasan cabai seluas
6.764 Ha yang tersebar di 21 Provinsi dan cabai rawit merah 6.342 Ha di
22 Provinsi.
"Gerakan tanam cabai sejuta polybag" untuk kemandirian pangan
Sabtu, 7 Januari 2017 19:49 WIB