Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan
segera memberantas praktik "jual beli" jabatan dalam manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN).
"Secara khusus saya ingin menyoroti masih adanya praktik-praktik
jual beli jabatan dalam manajemen ASN ini," kata Presiden Jokowi saat
membuka rapat terbatas (ratas) dengan tema pembahasan manajemen ASN di
Kantor Presiden Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan, bahkan beberapa waktu lalu Presiden mendapatkan
laporan ada yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) karena melakukan praktik tersebut.
Presiden menegaskan praktik-praktik semacam itu harus diberantas tuntas di seluruh pelosok Tanah Air.
"Saya ingin mengingatkan agar praktik dalam proses pengurusan
pengangkatan ASN ini betul-betul hilang dan diberantas tuntas," ujarnya,
menegaskan.
Dalam rapat tersebut Presiden juga fokus membahas sebaran ASN yang
harus merata sehingga bisa memberikan akses rakyat terhadap pelayanan
publik yang lebih baik.
Menurut Presiden juga, dengan meratanya ASN maka kesempatan kerja
bukan hanya semakin meningkat, tapi juga semakin merata di seluruh
pelosok Tanah Air.
"Jangan sampai rakyat di daerah-daerah terpencil, kawasan
perbatasan, pulau-pulau terluar mengalami kekurangan ASN sedangkan di
wilayah yang lain justru mengalami kelebihan," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta Menteri PAN/RB untuk menghitung kembali sebaran ASN di seluruh wilayah Indonesia.
"Dengan demikian terlihat jelas jumlah dan kualifikasi ASN yang
perlu ditambah, yang perlu dikurangi di setiap wilayah," kata Presiden.
Ia juga menegaskan perlunya bagi Pemerintah untuk mampu menemukan
jumlah ASN yang proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk,
kemampuan keuangan negara, serta perkembangan kemajuan teknologi
informasi untuk menunjang sistem pemerintahan yang berbasis elektronik
atau "e-government".
Presiden segera berantas "jual beli" jabatan ASN
Rabu, 18 Januari 2017 17:39 WIB